Tegal, Gatra.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) Kota Tegal, Jawa Tengah, mulai bersiaga mengantisipasi bencana alam seiring meningkatnya curah hujan. Selain antisipasi bencana, personel BPBD juga turut terlibat dalam penanganan Covid-19 sehingga berisiko tinggi terpapar virus corona.
Kepala BPBD Kota Tegal, Andri Yudi Setiawan, mengatakan, sejak Oktober kemarin, BPBD dilibatkan dalam pemakaman jenazah pasien Covid-19 .
"Di samping itu, enam personel kami khususkan dalam penyemprotan disinfektan. Jadi penanganan Covid-19 tetap berjalan, tidak menganggu kegiatan siaga bencana alam," kata Yudi, Rabu (11/11).
Menurut Yudi, protokol kesehatan (prokes) harus diterapkan secara ketat oleh seluruh personel dalam menjalankan tugas, baik penanganan Covid-19 maupun bencana alam.
Menurut dia, tugas-tugas yang harus dijalankan tersebut menjadikan personel BPBD berisiko tinggi terpapar Covid-19.
"Saya wanti-wanti personel wajib laksanakan protokol kesehatan. Wajib kenakan masker, jaga jarak, dan setelah penanganan harus melakukan sterilisasi diri dengan melepas semua pakaian yang digunakan, kemudian mandi dengan sabun," ujarnya.
Yudi menambahkan, tes swab rutin juga dilakukan terhadap personel usai bertugas di lapangan, khususnya personel yang bertugas dalam pemakaman pasien Covid-19.
"Kami sudah ajukan ke Dinas Kesehatan, sudah disetujui. Khusus tim pemakaman, setiap 10 kali pemakaman mereka dilakukan tes swab. Kemudian mereka juga diberikan vitamin," ungkapnya.