Pekanbaru, Gatra.com - Komisi pemilihan umum daerah (KPUD) Riau harus dapat memicu antusiasme publik terhadap debat antar calon kepala daerah. Adapun tahapan debat pilkada bakal berlangsung pada Rabu malam (11/11).
Kepada Gatra.com Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Provinsi Riau, Dr.Hasanudin, M.Si, menyebut momen debat antar cakada merupakan bagian dari sosialisasi pilkada. Oleh sebab itu tahapan tersebut harus dapat mengerek partisipasi pemilih.
"Debat itu sebagai upaya mendorong partisipasi masyarakat. Jadi ini tantangan bagi KPU bagaimana acara debat itu mendapatkan antusiasme publik," ungkapnya melalui sambungan seluler, Rabu (11/11).
Menurut Hasanudin, agar publik tertarik pada tontonan debat, maka KPU selaku penyelenggara pemilu harus bisa menggelorakan ajang debat tersebut kepada publik. Tindakan itu perlu dilakukan agar publik mengetahui bahwa saat ini ada debat yang tengah berlangsung.
"Jadi KPU harus mensosialisasikan debat agar punya gaung. Sebab debat itu bisa memberikan referensi kepada pemilih, apakah calon punya kedalaman pengetahuan, manajerial, dan nilai-nilai seorang pemimpin. Singkatnya penyelenggara itu bukan sebatas memfasilitasi acara debat, tapi dapat memaksimalkan efek debat itu bagi partisipasi pemilih,"jelasnya.
Diketahui dari 9 gelaran pilkada di Riau, Kabupaten Indragiri Hulu bakal memulai tahapan debat pada Rabu malam (11/11). Acara debat akan dilakukan di kota Pekanbaru, dan ditayangkan di beberapa media. Setelah itu menyusul debat antar cakada untuk pilkada Kota Dumai.
Adapun gelaran 9 pilkada di Riau bakal melibatkan 2,4 juta pemilih dengan 8 ribuan TPS. Pilkada 2020 saat ini dihadapkan dengan pandemi Covid-19, yang ditenggarai dapat menggerus partisipasi pemilih.