Temanggung, Gatra.com - Belum mereda kekecewaan petani tembakau atas kenaikan cukai tahun 2020, petani kembali dibuat naik pitam dengan rencana pemerintah yang akan kembali menaikan cukai pada 2021. Buntut kekecewaan petani yang mengaku merupakan pendukung Presiden Jokowi dikala dua kali pilres ini, maka mereka akan mendatangi Istana Negara sampai ditemui oleh Presiden.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah, Nurtantio Wisnu Broto mengatakan, ratusan petani dari berbagai daerah sentra pertembakauan akan menuju Jakarta pekan depan. Pasalnya, selama ini pemerintah seolah tidak memperhatikan aspirasi kaum tani dengan tetap bersikeras menaikkan cukai.
"Desakan untuk melaksanakan aksi ini sebenarnya pilihan berat bagi kami, karena kami pada saat pilpres kemarin adalah pendukung setia Bapak Presiden Joko Widodo, dengan membuktikan hampir di seluruh wilayah sentra tembakau kita memperoleh kemenangan di atas 70 persen. Misalnya pemerintah mau menaikkan cukai jangan lebih dari 5 persen atau tidak lebih dari 1 dijit," katanya Selasa (10/11).
Wisnu menerangkan, jika berkaca pada kenaikan cukai tahun lalu 20 persen berimbas pada tahun ini, kenaikan cukai lebih dari 2 dijit dan HJE 23 persen. Hal ini menyebabkan penurunan penjualan rokok sebesar 15-20 persen. Dampaknya sangat dirasakan pada musim panen 2020. Serapan bahan baku yang dilakukan oleh industri menurun, ditambah suasana pandemi mengakibatkan harga juga turun.
Maka sekitar 100-200 perwakilan petani ini akan sekuat tenaga ngudo roso kepada pemerintah di Istana Negera agar jika mengambil kebijakan jangan merugikan dan menyulitkan rakyat. Akan tetapi akan lebih bijak jika petani juga diajak musyawarah, sebab sumbangsih petani kepada negara selama ini juga tidak sedikit.
Dari Jawa Tengah direncanakan perwakilan petani dari Temanggung, Magelang, Demak, Rembang, Boyolali, Purwodadi, dan sentra-sentra tembakau lainnya siap bertolak ke Jakarta. Disebut pula dari luar Jateng akan hadir perwakilan petani dari Jawa Timur, Jawa Barat, NTB, dan Lampung. Meski demikian, mereka akan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan rencana tetap akan menggelar pula aksi teatrikal agar suara hati mereka didengan oleh penguasa negeri ini.
"Para petani tentunya kecewa jika tetap dilaksanakan (kenaikan cukai) di atas 3 dijit, kita berharap presiden melindungi kami, Namun sampai saat ini, kami belum bisa bertemu langsung dengan presiden. Saat ini akibat kenaikan cukai harga tembakau sudah mengalami penurunan sebesar 20 persen, harga real dari petani ke pedagang sebesar Rp10 - 20 ribu per grid, kalau serapan turun daya beli masyarakat rendah maka perputaran ekonomi di lingkungan petani tembakau tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar," katanya.
Wisnu bahkan menyebut sebelum keberangkatan ke Jakarta petani akan menggelar aksi-aksi di daerah. Sebelumnya petani juga sudah dibuat kecewa dengan Menteri Sosial Juliari Batu Bara yang semula berjanji menemui petani dalam kunjungannya di Temanggung, tapi ternyata menteri dari PDIP itu urung menemui petani.