Padang, Gatra.com- Dua provinsi dipastikan tidak mengirim kontingen dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28 di Sumatera Barat (Sumbar). Kedua provinsi itu yakni Daerah Istimewa Yogyarakta (DIY), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya, DIY memang telah menyatakan diri tidak mengirimkan kontingen dalam ajang MTQ Nasional itu. Alasannya, anggaran sudah dilakukan refocusing untuk penangangan Covid-19. Lalu belakangan, NTT juga ikut membatalkan pemberangkatan kontingen dengan alasan yang sama.
"Dua provinsi tidak ikut MTQ Nasional yang akan berlangsung di Sumbar pada 12-21 November 2020, karena fokus pengendalian Covid-19," kata Direktur Penerangan Agama Islam, Juraidi diterima Gatra.com secara tertulis, Selasa (10/11).
Dikatakan Juraidi, dengan ketidakikutsertaan dua provinsi itu, Kemenag RI mencatat total peserta MTQ Nasional tahun ini hanya 1.476 orang. Padahal sebelum NTT membatalkan kontingennya, jumlah peserta mencapai 1.484 orang.
Kendati perhelatan MTQ ke-28 di masa pandemi Covid-19, kata Juraidi, dalam penyelenggaraannya akan menerapkan prokol kesehatan lebih ketat. Seluruh peserta dan panitia akan dilakukan tes usap untuk menghindari penyebaran Covid-19, termasuk menyiapkan beragam moda transportasi.
"Kementerian Kesehatan melalui Dinkes Sumbar juga memfasilitasi sejumlah rumah sakit dan tenaga medis. Kominfo memfasilitasi jaringan internet agar acara MTQ bisa disaksikan secara luas," ujarnya.
Kepala Biro Bina Mental Pemprov Sumbar, Syaifullah menambahkan, persiapan perhelatan nasional ini sudah mencapai 95 persen. Mulai dari kepanitiaan, 40 orang master of ceremony (MC). Kemudian juga ada pelatihan operator serta dipersiapkan pemandu peserta atau LO untuk masing-masing kafilah.
Syaifullah melanjutkan, MTQ Nasional ke-XXVIII bakal digelar sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Semua rombongan kafilah setiap provinsi diwajibkan mengikuti tes swab sebelum datang ke Sumbar. Setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga harus mematuhi protokol kesehatan.
"Semuanya wajib menerapkan protokol kesehatan yang telah disiapkan. Mulai dari tiba di BIM, penginapan, kendaraan, dan di semua 12 venue pelaksanaan," tukasnya.