Purwokerto, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Hasilnya, ditemukan seorang guru SMP negeri 6 Purwokerto yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, menurutnya penerapan protokol kesehatan pada pembelajaran tatap muka sebetulnya berjalan dengan baik. Baik seluruh siswa maupun guru yang mengajar.

"Tetapi kita swab lagi, waktu dulunya negatif kita swab lagi setelah pembelajaran ini. Ternyata ada satu yang positif. Guru Penjaskes (Pendidikan Jasmani dan Kesehatan)," kata dia, kepada wartawan, Selasa (10/11).

Menurut Husein, saat ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyumas melakukan penelusuran terhadap kontak erat guru tersebut. Namun, pihaknya belum mendapatkan hasil dari tracing tersebut.

"Apakah dia yang ketularan dari muridnya, atau kenapa, atau dia yang ketularan dari istrinya. Ini lagi tracing kemarin, belum ada hasilnya," ucapnya.

Dia menjelaskan, sesuai keputusan bersama empat menteri terkait pembelajaran di masa pandemi, saat PTM yang berjalan dan ditemukan kasus positif COVID-19, maka kegiatan belajar mengajar di SMP negeri 6 dihentikan mulai Selasa (10/11). Saat ini, seluruh kontak erat akan ditelusuri.

Apabila penelusuran tersebut hasil tesnya menunjukkan kontak erat negatif Corona, maka guru tersebut tertular dari luar lingkungan sekolah. Penghentian PTM menunggu seluruh hasil tes PCR selesai.

"Kalau hasil tracingnya menghasilkan kesimpulan itu negatif ya bisa mulai lagi. Kalau ada yang positif ya swab lagi. Nanti sebelum mulai lagi harus tes swab lagi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Banyumas melakukan uji coba PTM di sejumlah sekolah yakni SD Negeri Panembangan, Kecamatan Cilongok, SMP 6 Purwokerto dan SMA negeri 3 Purwokerto.

Selain menghentikan uji coba PTM di SMP negeri 6 Purwokerto, pihaknya juga akan menghentikan uji coba pembukaan pasar dadakan atau Pasar Minggon di kompleks GOR Satria mulai pekan depan.