Madinah, Gatra.com - Presidensi Umum Urusan Masjid Nabawi di Arab Saudi pada hari Senin menyebut jemaah umrah dari luar negeri kembali diizinkan memasuki Masjid Nabawi di Madinah pasca delapan bulan larangan berkunjung sebagai tindakan pencegahan terhadap virus korona.

Wakil Presiden Urusan Masjid Nabawi Muhammad al- Khodari kepada al-Ekhbariya TV dikutip Al-arabiya, Selasa (10/11), menyebut pada tahap ketiga dimulainya kembali Umrah secara bertahap itu sedikitnya 160 hingga 170 jemaah muslim diizinkan untuk mengunjungi Masjid Nabawi dan Rawdah - tempat makam Nabi Muhammad.

“Sekitar 4.000 hingga 5.000 muslim mengunjungi masjid dan Rawdah pada akhir hari ini,” kata al-Khodari.

Sebelum 1 November, jemaah yang dizinkan hanya dari Arab Saudi untuk melakukan umrah dan mengunjungi Dua Masjid Suci di Mekah dan Madinah.

Umat ​​Muslim harus mengikuti langkah-langkah pencegahan selama kunjungan, termasuk mengenakan masker wajah dan menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain.

Pihak penyelenggara juga menyiapkan aplikasi disebut Eatmarna, yang digunakan untuk bisa masuk ke dalam masjid. Semua pengunjung juga harus terlebih dahulu mendaftar melalui aplikasi tersebut untuk mendapatkan izin.

Pengunjung dapat meminta izin dan memilih waktu tertentu yang mereka inginkan untuk melakukan shalat di Masjid Nabawi melalui aplikasi tersebut.

Aplikasi ini dimaksudkan untuk mencegah keramaian dan antrean panjang bagi mereka yang ingin memasuki masjid.

Menurut  al-Khodari setiap hari, seluruh lantai, lorong, dan pintu Masjid Nabawi dilakukan sterilisasi menggunakan didesinfeksi secara modern.

“Karpet di masjid juga disedot dan disterilkan sepanjang hari,” katanya.
 
Pihak pengelola juga menyiapkan tas yang digunakan jemaah untuk menyimpan alas kaki atau sepatu mereka sebelum memasuki masjid guna mencegah keramaian dan infeksi.