Pekanbaru, Gatra.com - Nilai ekspor Riau pada bulan September 2020 mencapai US$1,20 miliar. Angka tersebut mengalami lonjakan sebesar 6,06 persen dibanding ekspor Agustus 2020 sebesar US$ 1,14 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfaruddin,mengatakan  kenaikan ekspor Riau tersebut lantaran sokongan ekspor migas dan non migas. 

"Ekspor migas dan ekspor non migas mengalami kenaikan masing-masing sebesar 9,74 persen dan sebesar 5,82 persen," ungkapnya, Selasa (10/11). 

Adapun ekspor migas pada bulan September 2020 sebesar US$74, 59 juta. Capaian tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan ekspor migas pada Agustus US$ 67,97 juta. 

 "Sementara ekspor non migas dari US$ 1,07 miliar pada bulan Agustus 2020 meningkat menjadi US$ 1,13 miliar pada bulan September 2020," ujarnya. 

BPS mencatat adanya kenaikan ekspor komoditi non migas, diantaranya, lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$ 61,53 juta, Bubur Kayu (Pulp) US$ 14,46 juta, dan Berbagai Produk Kimia US$ 3,42 juta.

Disisi lain penurunan terbesar terjadi pada komoditi bahan kimia organik sebesar US$ 9,94 juta, kertas dan karton US$ 6,30 juta, serta sisa industri makanan nabati US$ 4,35 juta. 

Misfaruddin mengatakan, jika dilihat persentase ekspor Riau selama Januari-September 2020, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 6,85 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini terjadi karena naiknya ekspor non migas sebesar 10,88 persen, meskipun ekspor migas turun sebesar 47,03 persen.

"Soal ekspor migas yang turun tersebut, disebabkan oleh ekspor minyak mentah sebesar 76,16 persen, meskipun ekspor industri pengolahan hasil minyak naik sebesar 5,77 persen," ujarnya.