Jakarta, Gatra.com - Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) menggelar konferensi pers yang meminta Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan permohonan maaf secara terbuka di media massa. Hal itu disebabkan komentar Arya Sinulingga pada sebuah link berita di grup WhatsApp.
Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pospera, Sarmanto Tambunan menyatakan dasar tuntutan mereka bermula dari tuduhan fitnah yang dilontarkan Arya Sinulingga kepada komisaris BUMN yang ditempati relawan Pospera.
Sarmanto menjelaskan kronologis pada Tanggal 5 November 2020, di WhatsApp Group MEMBANGUN NEGERI, ada link berita yang isinya menyebutkan PT TIMAH merugi. Arya Sinulingga lantas menimpali link berita tersebut dengan kalimat: “Banyak perusahaan yang komisarisnya Pospera selama lima tahun pada rugi semua. Bikin pusing memang..”
Capture pernyataan Arya Sinulingga di WhatsApp Group tersebut kemudian beredar luas dan menjadi perbincangan banyak pihak. Atas dasar pernyataan itu maka LBH Pospera yang terdiri dari Sarmanto Tambunan SH, Jeppri F Silalahi SH, Paulus Sanjaya Samosir SH, Alofsen Marbun SH, Sondang Hutagalung SH, dan Anita Carolina Simamora SH mendesak Arya meminta maaf.
Dirinya mengakui ada beberapa relawan Pospera yang menduduki posisi komisaris di beberapa BUMN. Misalnya di PT DAHANA, PT Semen Baturaja dan beberapa perusahaan lain. Namun keberadaan relawan tersebut menurutnya tidak serta merta mengakibatkan perusahaan merugi terus menerus.
“Kalau perusahaan rugi terus dituduh cuma karena ada orang Pospera, wah itu fitnah namanya," kata Sarmanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/11).