Solo, Gatra.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngipang Solo menutup hampir semua layanannya. Hal ini dikarenakan ada 20 pegawai di rumah sakit ini yang dinyatakan positif Covid-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani mengatakan pelayanan ditutup selama sepekan ke depan. Penutupan ini karena banyak tenaga kesehatan (nakes) dari rumah sakit yang menjalani karantina mandiri.
"Banyak yang menjalani karantina mandiri, sehingga jumlah tenaganya kurang. Makanya sekarang layanannya dibatasi sementara," ucap Ahyani saat dihubungi (9/11).
Meski sebagian besar ditutup, namun rumah sakit masih membuka layanan emergency untuk kecelakaan saja. Selain itu rumah sakit juga masih melayani untuk pasien yang sudah terlanjur rawat inap.
Ahyani menjelaskan jika penyebab layanan RS ini dihentikan karena ada salah seorang nakes yang mengalami gejala Covid-19. Ternyata setelah dilakukan uji swab, hasilnya terkonfirmasi positif.
"Notifikasinya Kamis (5/11) kemarin. Setelah tracing 20 orang nakes juga dinyatakan positif, tapi sebagian besar domisilinya dari luar kota," ucapnya.
Saat ini semua layanan di RSUD Ngipang ditiadakan dan dialihkan ke Puskesmas. Sejauh ini RSUD Ngipang tidak banyak melayani kasus Covid-19. Meskipun rumah sakit ini merupakan salah satu RS rujukan.
"Kalau untuk Covid-19 ruang isolasinya hanya tersedia untuk delapan tempat tidur. Jadi kami menutup layanan karena memang banyak nakes yang menjalani karantina mandiri," ucapnya.
Sementara itu Direktur RSUD Ngipang Willy Handoko enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait penutupan rumah sakit. Dia beralasan penutupan karena penataan sejumlah karyawan.
"Ada penataan ulang untuk ketenagaan. Jadi kami hanya melayani pasien korban kecelakaan di UGD. Untuk poliklinik rawat jalan, rawat inap, operasi dan pelayanan persalinan ditiadakan," ucapnya.