Yogyakarta, Gatra.com - Obrolan yang berujung makan siang bareng di rumah pribadi KH. Moh Imam Aziz di kawasan Turen, Sleman Yogyakarta kemarin itu, ternyata sudah menghabiskan waktu sekitar tiga jam.
Menjadi tak terasa lantaran pertemuan Ketua Harian PBNU itu dengan Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung, Sekjen DPP Apkasindo, Rino Afrino, staf khusus Wakil Presiden, Tri Chandra Afrianto dan staf khusus Menteri Pertanian, Syaiful Bahari, kental dengan rasa kekeluargaan.
Belum lagi, topik obrolan mereka tergolong baru pula; Santri Sawit. "Nanti musti ada pendamping santrinya, khususnya dari Apkasindo. Soalnya santri-santri kan belum paham teknik budidaya sawit," kata Imam sambil menengok Gulat yang kebetulan duduk di sampingnya, di teras rumah bernuansa asri itu.
"Nanti operasionalnya benar-benar direncanakan matang, khususnya penangkaran bibit sawit. Musti jelas juga uraiannya, siapa nanti yang bakal beli bibit yang ditangkar oleh santri," lelaki 58 tahun ini mengumbar senyum, masih menengok wajah Gulat.
Ide soal Santri Sawit ini sebenarnya tidak serta merta muncul di rumah pendiri Lembaga Kajian Islam (LKiS) Yogyakarta itu.
Februari lalu, DPP Apkasindo di terima oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin di kantornya di kawasan jalan Veteran III, Jakarta.
Di sana, percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), hilirisasi, hingga potensi pemberdayaan pesantren dalam rantai usaha PSR khususnya penyediaan bibit sawit, menjadi obrolan penting.
Lantas, bulan lalu, soal pemberdayaan pesantren itu kemudian dikerucutkan dengan meluncurkan santripreneur berbasis kelapa sawit secara daring.
Gulat sendiri hadir dalam acara yang dihiasi arahan Wapres Ma'ruf Amin, Menkeu Sri Muliani dan 3 Gubernur; Riau, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Usai pertemuan itu, sederet ide langsung bermunculan di Apkasindo terkait santripreneur itu.
Salah satunya itu tadi, unit usaha pembibitan kelapa sawit dan pembangunan perkebunan sawit yang dikelola oleh pesantren.
Nah, biar semuanya bisa segera berjalanlah makanya Gulat dan kawan-kawan datang ke rumah Imam. "Program ini sangat bagus. Harus didukung oleh semua pihak, termasuk Apkasindo," kata Gulat kepada Gatra.com, Senin (9/11).
Datang ke rumah Imam pun, Apkasindo bukan hanya menengok Imam sebagai Ketua Harian PBNU, tapi di kantor Wapres, Imam juga staf khusus bidang pemberdayaan masyarakat, masalah kemiskinan, dan isu-isu Hak Asasi Manusia.
"Dengan saya memang cocok ide yang disampaikan Apkasindo ini. Program Santripreneur ini sangat bagus. Dana sudah ada, pasar sudah ada, kemauan pemerintah sangat jelas. Tinggal lagi sekarang, keahlian," Imam sepakat.
Menengok obrolan panjang itu, Tri Chandra langsung mengapresiasi proaktifnya Apkasindo pasca peluncuran santriprenuer berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kelapa sawit itu.
"Apkasindo cekatan mengapresiasi ide-ide roadmap percepatan pembersayaan santriprenuer berbasis sawit ini. Soal keahlian dalam perkelapasawitan, khususnya di sektor hulu, saya yakin Apkasindo sudah sangat berpengalaman. Kami akan segera ke Riau melihat pola kemitraan dan pendampingan yang sudah dilakukan oleh Apkasindo," katanya.
Syaiful Bahari sepakat dengan omongan Tri tadi. Dia malah menyebut kalau program santriprenuer berbasis sawit ini sangat memungkinkan untuk segera berjalan.
Momennya pas, pemerintah lagi gencar-gencarnya melaksanakan PSR. PSR butuh bibit dan pupuk organik dalam jumlah besar.
"Lantaran sebagian besar pesantren berada di sentra perkebunan sawit, saya pikir, sudah bisa dimulai dari sisi pembibitan sawit, nanti berangsur masuk ke sektor hilir," katanya.
Seperti yang dibilang Tri tadi, sebagai tindak lanjut dari obrolan panjang tadi, Tim Staf Khusus Wapres akan segera terbang ke Riau untuk menengok kesiapan beberapa pesantren terkait program santripreneur itu.
Tim Staf Khusus Kementan juga ikut untuk menengok persiapan panen Perdana PSR yang ditanam Presiden di kawasan Bagan Batu, Rokan Hilir, Mei dua tahun lalu.
Soalnya direncanakan panen perdana bakal digelar 26 November mendatang. "Tim Stafsus Wapres dan Kementan akan bersilaturahmi ke Kantor perwakilan DPP Apkasindo di Pekanbaru. Sekaligus kordinasi soal pelaksanaan panen perdana dan pendampingan program santriprenuer itu," urai Gulat.
Abdul Aziz