Purworejo, Gatra.com - Bencana non alam, Covid-19 yang hingga saat ini belum ada titik terang kapan berakhirnya. Situasi itu juga mempengaruhi semua sendi kehidupan. Dunia hiburan dan seni pun merasakan dampak yang luar biasa dari pandemi ini. Banyak seniman, penari dan pegiat seni lain kehilangan job selama berbulan-bulan karena larangan mengadakan panggung hiburan. Sanggar tari pun merasakan hal yang sama.
Menurut pendiri Sanggar Tari Prigel Purworejo, Fransisca Untariningsih, sejak awal pandemi hingga kini anak asuhnya belum bisa mengikuti latihan seperti biasa. "Sebenarnya sudah ada surat edaran dari Dinas Pariwisata dan Budaya (Dinparbud) Purworejo yang mengizinkan untuk kami latihan. Akan tetapi dibatasi hanya untuk anak-anak yang sekolah di SMP. Anak-anak kami kan banyak yang SD juga, latihannya campur," terang Fransisca Utari saat ditemui di kediamannya, RW 7 Kelurahan Sindurejan, Kecamatan/Kabupaten Purworejo.
Dia lalu menerangkan bahwa, keputusan sanggar tari yang sering tampil di luar negeri itu akan memulai latihan pada Bulan Januari 2021. "Murid kami ada 250, jadi kami menggilir latihan anak-anak sesuai dengan kelompok mereka. Tentunya kami akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Anak-anak dan orang tua yang mengantar juga wajib pakai masker. Tempat latihan kan di Pendopo Rumah Dinas Bupati jadi kewajiban jaga jarak bisa dilakukan. Karena tempatnya luas," tutur perempuan yang masihh energik di usia kepala 6 itu.
Salah satu penari Sanggar Prigel, Cenie mengatakan bahwa, ia sudah tidak sabar untuk mengkuti latihan dan pentas-pentas seperti sebelum pandemi. "Kalau latihan pasti harus pakai masker, di sekolah saya juga pakai masker dan face shield. Duduknya juga jauh-jauhan," kata siswi kelas 5 SD Maria Purworejo itu.
Semoga dengan patuhnya masyarakat menerapkan prokes, harapan Cenie dan pelaku seni lain untuk bisa pentas segera terwujud.