Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, mematikan Kemendikbud akan kembali melanjutkan program digitalisasi sekolah pada tahun 2021 mendatang. Nantinya, sekolah di wilayah 3T akan menjadi proritas dalam menerima bantuan berupa laptop, proyektor, serta perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
"Digitalisasi sekolah itu bukan hanya penyediaan sarana TIK tetapi juga mempermudah guru untuk memilih apa yang paling cocok untuk anaknya," kata Mendikbud dalam keterangannya, Sabtu (7/11).
Program digitalisasi ini, dipastikan Nadiem juga telah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk kemudian dikerjakan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dalam hal ini, Kominfo akan bergerak dalam memenuhi kebutuhan jaringan internet di semua wilayah sasaran.
"Sementara itu, Kemendikbud akan memastikan ada alat yang bisa digunakan di setiap sekolah. Jadi itu yang pasti akan kita dorong untuk tahun depan, digitalisasi sekolah," ujar Nadiem.
Program digitalisasi sekolah, lanjut Nadiem, tidak hanya akan berhenti di pengadaan alat elektronik. Nadiem juga memastikan, dalam program digitalisasi sekolah ini Kemendikbud akan membuat suatu platform yang membuat para guru bisa secara mudah mengunduh kurikulum dan memilih kurikulum dalam bentuk modul-modul sehingga proses pembelajaran akan jauh lebih efisien.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri, menjelaskan, dalam merealisasikan progran tersebut, pihaknya telah menganggarkan dana mencapai Rp3 triliun.
Rencananya, lanjut Jumeri, setiap sekolah akan menerima 15 laptop dan satu access point. Laptop yang akan diberikan ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti untuk asesmen kompetensi minimun, asesmen nasional, dan praktikum.
"Total dana yang diinginkan untuk digitalisasi sekolah ini sebenarnya mencapai Rp15 triliun namun untuk setiap tahunnya baru bisa dianggarkan Rp3 triliun," tandasnya.