Yogyakarta, Gatra.com - Meski pengumpulan massa selama masa kampanye dilarang, Polri menyatakan pengamanan Pilkada 2020 di 270 daerah tetap disiapkan. Khusus daerah rawan konflik, bersama TNI, Polri akan menambah pasukan.
"Tentunya kita tahu Indonesia dengan kondisi geografisnya seperti berpulau, berlaut, dan beberapa bersungai, terdapat banyak daerah yang memiliki sejarah konflik maupun sedang berkonflik," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono, Sabtu (7/11) siang.
Argo hadir di Yogyakarta untuk mengisi diskusi 'Makna Penting Wawasan Kebangsaan dalam Menumbuhkan Ketahanan Nasional' yang diselenggarakan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).
Di daerah rawan konflik seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Kalimantan Utara, Polri akan meningkatkan pengamanan dengan menambah pasukan dan berkoordinasi dengan TNI.
"Karena itulah, karena sekarang ini kampanye lapangan dilarang, marilah kita jadikan ini sebuah ruang untuk duduk bersama dengan menyelesaikan kemungkinan masalah dengan baik," jelasnya.
Argo berharap, dengan semakin berkembangnya demokrasi, semakin meningkat pula kesadaran masyarakat terhadap perbedaan pilihan politik sehingga tidak muncul masalah karena pilkada.
"Mari semuanya merasa gentle dan menjadi pendidikan bagi demokrasi terlepas dari siapapun pemenangnya. Tidak jadi masalah semisal yang kalah menghargai yang menang dan sebaliknya," katanya.
Dalam diskusi itu, Argo menyatakan Polri meminta semua pihak, termasuk pelajar dan mahasiswa, menumbuhkan wawasan kebangsaan. Menurutnya, menumbuhkan sikap cinta bangsa menjadil hal utama.
Rasa ini ditumbuhkan sejak di keluarga, meningkat ke RT, RW, hingga ke tingkat lingkungan dan komunitas. "Dari sanalah terbangun sebuah jaringan yang lebih lebar dan luas sehingga mampu menjadi Indonesia secara utuh," kata pria kelahiran Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini.