Jakarta, Gatra.com - Sejumlah kalangan di Indonesia, khususnya umat mulsim diserukan untuk memboikot produk-produk atau barang-barang dari Prancis sebagai protes keras atas pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Marcon, yang dinilai menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Beberapa hari lalu, massa yang disebut-sebut dari Gerakan Pemuda Islam membeli dan membakar sejumlah produk asal Prancis di Jakarta. Barang barang yang dibakar berupa makanan dan minuman, di antaranya Aqua, Susu SGM, dan juga beragam produk kosmetik.
Untuk mencegah aksi sweeping produk-produk Prancis, Polri akan bekerja sama dengan TNI untuk menjaga pertokoan yang menjadi sasaran aksi sweeping. Kabiro Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono, akhir pekan ini mengimbau agar masyarakat tak terpancing maraknya ajakan sweeping di media sosial.
"Kita adalah negara hukum, harus taat dengan hukum. Jangan sampai main hakim sendiri, jangan sampai anarkis, tentunya itu tidak diperkenankan," ujarnya.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyerukan umat muslim untuk memboikot produk Prancis hingga Marcon meminta maaf. Seruan tersebut melalui surat bernomor Ke-1823/DP-MUI/X/2020 tertanggal 30 Oktober 2020.
Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi, menyampaikan, selain memboikot semua produk yang berasal dari Prancis, pihaknya mendesak pemerintah Indonesia untuk melakukan tekanan dan peringatan keras terhadap pemerintahan Prancis.
Ajakan boikot juga disampaikan Ustad Tengku Zulkarnain selaku wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui cuitannya pada 2 November 2020.
"Danone produser barang-barang asal Prancis. Aqua adalah salah satunya. Presiden Prancis menghina Islam dan Nabi Muhammad. Masak sih umat Islam tega mengkonsumsi Aqua dan produk Prancis lainnya? Kaum muslimin jangan diam. Buatlah sekecil apapun yang bisa dibuat," ujarnya.
Masih menurut Ustad Tengku Zulkarnain lebih baik pindah kerja dari perusahaan dari negara yang nyata menghina agama. "Pindah kerja. Ngapain kerja di perusahaan yang menghina agama mu?" tandas ustad Tengku Zulkarnain.
Seruan boikot bukan hanya dari beberapa tokoh agama. Koordinasi Humas Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin, juga secara tegas untuk mengikuti seruan ulama.
"Boikot sudah diserukan tinggal umat Islam meneruskan dan Istiqomah apa yang diserukan oleh ulama. Ini pelajaran bagi umat Islam. Bahwa semua produk Indonesia sudah mampu membuat. Misal air mineral Indonesia sudah bisa memproduksi. Dengan harga yang bersaing," ujarnya.