Home Gaya Hidup Let's Read Siapkan Cerita Bergambar Berbahasa Batak Toba

Let's Read Siapkan Cerita Bergambar Berbahasa Batak Toba

Medan, Gatra.com- Program Perpustakaan digital Lets Read dari The Asia Foundation saat ini mempersiapkan penerjemaan cerita bergambar dari bahasa Indonesia ke bahasa Batak Toba. Cerita bergambar tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan minat baca di daerah.

Selain untuk meningkatkan minat baca, penerjemahan cerita bergambar ke bahasa Batak Toba juga diyakini mampu mempertahankan bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan nusantara. Saat ini sebanyak 50 judul buku cerita bergambar dari Bahasa Indonesia siap diterjemahkan ke dalam Bahasa Batak Toba.

Marketing Coordinator untuk Let's Read, Reza Putra kepada Gatra.com. Jumat (6/11) menuturkan bahwa penerjemahan buku tersebut dianggap penting karena bahasa daerah Batak Toba memiliki jumlah penutur yang banyak di Sumatera Utara (Sumut).

Untuk mewujudkannya sebanyak telah dilakukan lokakarya melalui aplikasi zoom kepada 50 relawan pada Kamis (5/11). Lokakarya tersebut Difasilitasi oleh Eva Nukman, pendiri sekaligus editor Yayasan Litara serta Drs. Warisman Sinaga, M.Hum, Lektor Kepala, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Sumatera Utara (USU).

Nantinya para relawan tersebut bekerja sama dengan 10 editor untuk menerjemahkan 50 judul buku cerita anak dari koleksi Lets Read tersebut. Secara singkat, Reza mengatakan bahwa nantinya seluruh buku tersebut dibaca, diunduh, dan dicetak oleh siapa pun untuk kebutuhan nonkomersial.

Reza mengungkapkan bahwa Let's Read adalah aplikasi perpustakaan buku cerita anak yang memuat cerita khas anak-anak Asia. Lets Read diluncurkan di Indonesia pada September 2017 di International Indonesia Book Fair, Jakarta.

"Saat ini, ratusan koleksi Let's Read tersedia dalam bahasa Indonesia dan empat bahasa daerah, Jawa, Sunda, Bali dan Minang, yang dapat diakses melalui aplikasi berbasis Android dan situs letsreadasia.org. Lets Read adalah bagian dari program donasi buku The Asia Foundation, Books for Asia," jelasnya.

Lokakarya yang yang dilaksanakan selama lima jam tersebut mengundang sejumlah pemateri yang dianggap kompeten. Diantaranya Balai Bahasa Sumatra Utara yakni Lijen Pasaribu yang merupakan pakar dalam cerita rakyat dan Dr. Tomson Sibarani, S.S., M.Hum.

Sementara itu, Deputy Country Representative, The Asia Foundation, Hana A. Satriyo menegaskan, penerjemahan buku cerita anak ini merupakan kontribusi Asia Foundation dalam mendukung gerakan literasi. Sebab peningkatan keterampilan literasi sangat penting bagi kehidupan generasi muda kita. "Semakin banyak anak Indonesia dengan kemampuan baca yang bagus, kemungkinan besar kualitas hidup mereka akan jauh lebih baik," terangnya.

426