Home Ekonomi Mobil Listrik Masih Perlu Ganti Oli?

Mobil Listrik Masih Perlu Ganti Oli?

Jakarta, Gatra.com - Perawatan mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) tentu berbeda dengan mobil konvensional. Ada banyak hal baru yang berbeda dengan pengalaman merawat mobil konvensional.

Soal bahan bakar, mobil listrik murni jelas tidak perlu antri di SPBU. Sepanjang ada aliran listrik bisa isi ulang daya listrik. Baik rumah, di kantor, di tempat parkir hingga area khusus yang menyediakan layanan fast charging.

“Pemilik akan memiliki kebiasaan baru. Pulang kerumah, isi daya listrik lewat colokan rumah, tinggal tidur. Besok mobil sudah siap untuk perjalanan kembali. Tidak perlu lagi antri di SPBU,” kata Makmur, Managing Director Hyundai Motors Indonesia (HMID) saat memperkenalkan dua mobil listrik murni, Hyundai Ioniq Electric dan Hyundai Kona Electric, Jumat (6/11).

Kedua model itu dilengkapi portable charger untuk isi daya listrik dengan arus AC di rumah atau kantor. Menurut HMID, Ioniq butuh waktu 17,5 jam untuk isi listrik baterai dari 0 – 100 persen. Sementara Kona dengan baterai yang sedikit lebih besar, butuh waktu 19 jam. Baterai juga bisa isi daya listrik dengan DC Fast charging yang hanya perlu beberapa puluh menit untuk memenuhi hampir seluruh kapasitas baterai.

Kebiasaan baru yang lain adalah frekuensi ke bengkel. Untuk perawatan rutin berkala cukup setahun sekali atau 15 ribu km (yang tercapai lebih dulu). Karena tidak banyak komponen yang bergerak, maka tidak banyak pula komponen yang diganti. Menurut Putra Samiaji, GM Service HMID yang perlu penggantian hanya cairan pendingin baterai dan minyak rem. Motor listrik yang memutar roda memang menggunakan pelumas. Tapi sifatnya long life fluid yang tidak perlu penggantian berkala. Jadi tidak ada lagi ritual ganti oli secara periodik seperti mesin konvensional.

Warranty yang diberikan pabrik juga berbeda. Untuk basic warranty (berlaku untuk seluruh mobil kecuali baterai) selama tiga tahun atau 100.000 km (yang tercapai lebih dulu). Khusus baterai high voltage garansinya delapan tahun atau 160.000 km (yang tercapai lebih dulu). Mobil ini juga bebas biaya perawatan hingga lima tahun atau 75.000 km (salah satu yang tercapai lebih dulu).

Baterai adalah jantung mobil listrik sehingga dirancang dengan daya tahan yang sangat baik. Itulah mengapa pabrikan berani memberi garansi hingga 8 tahun. Sebagai komponan utama mobil listrik, harga baterai relatif mahal. Jika rusak biasanya harus diganti utuh. Untuk mengakali harga yang mahal itu, Hyundai mendesain baterainya dalam bentuk modul. Jika ada salah satu bagian yang rusak, cukup diganti per modul, bukan seluruh baterai. Dengan demikian bisa menekan harga.

Pengalaman lain adalah saat mengendarai. Mobil listrik keluaran Hyundai tidak dilengkapi tuas transmisi. Sebagai gantinya adalah tombol tombol P, R, N, D. Mobil listrik tidak memerlukan tuas pemindah gigi karena transmisinya memang tidak lebih dari satu atau dua gigi saja. 


 

1766