Purworejo, Gatra.com - Kebutuhan moda transportasi online di masyarakat masih sangat tinggi. Meskipun ojek berbasis online telah dikuasai oleh raksasa transportasi online semacam Gojek dan Grab, namun mereka belum menyentuh ke pedesaan yang jauh dari kota.
Kesempatan itulah yang coba dimanfaatkan oleh Kepala Desa Krandegan, Dwi Nanto untuk memenuhi kebutuhan transportasi berbasis internet itu. Ia menggagas pembuatan aplikasi ojek online bernama Ngojol (ngojek online) yang dijalankan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Krandegan.
"Ide itu berawal dari keinginan kami selaku pemerintah desa untuk membantu warga yang butuh ojek dan pengojek yang saat ini kesulitan mendapat penumpang," kata Dwinanto, Jumat siang (6/11).
Aplikasi Ngojol saat ini sudah bisa diunduh di Play Store. Tampilan antar muka aplikasi tersebut pun lumayan bagus. Berbagai layanan antara lain pengantaran, pesan makanan hingga bahkan ada khusus pengojek wanita.
"Sementara ini sudah aga 100 driver motor dan mobil yang terdaftar sebagai mitra Ngojol. Targetnya, akhir tahun 2020 sudah ada 500 driver," tambah Kades inovatif ini.
Salah satu driver, Bowo (30) RW 02 Desa Krandegan, mengaku sangat terbantu dengan adanya aplikasi Ngojol. "Apalagi di masa seperti sekarang, apa-apa serba susah. Yang penting saya dan penumpang selalu memakai masker sesuai anjuran pemerintah," kata Bowo.
Siang ini, ia mendapat order dari Fadholin (50) yang akan pergi ke Kutoarjo. "Senang sekali ada Ngojol, mau kemana-mana jadi gampang, murah lagi. Dari rumah saya ke Kutoarjo bayar sesuai aplikasi Rp12.000," katanya senang.
Selain Ngojol, BUMDes Karya Muda Krandegan juga membuat toko online untuk membantu meningkatkan penjualan warga mereka. Tak heran karena berbagai karyanya desa yang terletak di Kecamatan Bayan ini menjadi Desa Inovatif Kampung Siaga Covid-19 tingkat Polda Jawa Tengah.