Sleman, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan agar barak pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi berada di daerah zona kuning atau hijau Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan pihaknya merekomendasikan lokasi barak tersebut di daerah dengan tingkat risiko penularan Covid-19 rendah atau zona kuning. "Syukur (zona) hijau," kata Joko kepada Gatra.com, Jumat (6/11), merujuk daerah tanpa kasus Covid-19.
Menurut Joko, sebagai wilayah terdampak erupsi Merapi, Kecamatan Cangkringan termasuk zona merah karena tingkat penularan Covid-19 tinggi. Di dua kelurahan di Cangkringan, yakni Argomulyo dan Wukirsari, ditemukan masing-masing satu kasus baru Covid-19.
"Tiga kalurahan di lereng Merapi yaitu Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo masih (zona) hijau. Sehingga barak pengungsian kami rekomendasikan di tiga kelurahan tersebut," kata Joko.
Petugas akan memantau penerapan protokol kesehatan Covid-19 di barak saat digunakan untuk mengungsi. "Di lokasi barak pengungsian tetap diterapkan protokol kesehatan kerja sama dengan pemerintah kalurahan dan lintas sektor. Puskesmas setempat melakukan pengecekan secara periodik kondisi pengungsi dan lokasi pengungsian," ucapnya.
Adapun Kepala Bidang kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, menyebut Balai Kelurahan Glagaharjo dan Barak Dusun Gayam, Kelurahan Argomulyo, bakal digunakan sebagai tempat mengungsi.
Menurutnya, tempat pengungsian itu tetap memperhatikan risiko penularan Covid-19. Ia tak menampik lokasi barak berada di kelurahan zona merah.
"Kasus Covid-19 di Argomulyo itu di Dusun Kebur sebelah barat Kali Gendol, sedangkan Barak Gayam di sebelah timur Kali Gendol. Secara administratif memang iya (di zona merah). Tapi secara geografis masih aman juga," katanya.
Makwan menyebut, warga yang akan dievakuasi ke barak adalah kelompok rentan di Kalitengah Lor, Kelurahan Glagaharjo, daerah berpotensi terdampak erupsi Merapi. Sekitar 150 - 160 orang kelompok rentan di sana akan mengungsi mulai Minggu (8/11).
"Tidak semuanya juga yang mengungsi. Sebagian ada yang ke rumah saudaranya atau mantu-nya. Kami beri kesempatan mereka mengungsi dengan berbasis keluarga," ucapnya.