Semarang, Gatra.com - Pandemi Covid-19 benar-benar memberikan pukulan telak bagi para pelaku Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kondisi UMKM di Jateng di tengah pandemi 30-40% terpukul akibat pandemi covid-19 dan 60% sisanya masih mampu bertahan.
Oleh karena itu, kata Ganjar, perlu adanya dukungan dari semua pihak, agar para pelaku UMKM, mampu bertahan dan tidak semakin terpuruk.
"Pandemi ini membuat UMKM mengalami pukulan "KO", oleh karena itu perlu cara-cara baru yang kita bisa dukung agar mereka bisa bertahan," kata Gajar dalam acara Gatra Bicara, dengan tema Lewat Lapak Ganjar UMKM Bankit, melalui Live Instagram @gatramediagroup.official, Kamis (5/11) malam.
Pada kesempatan itu Ganjar mengaku, dampak pandemi memukul semua sektor UMKM, mulai dari kerajinan, sampai pertanian.
Ia mencontohkan, salah satu pelaku UMKM yang jualan di lokasi pariwisata benar-benar mengalami keterpurukan. Dan untuk bertahan, pelaku UMKM di lokasi wisata ini terpaksa banting stir ke usaha lain.
"Saat saya jalan-jalan saya tengok salah satu area penjualan souvenir, satu tempat jualan kerajinan, sama sekali tidak ada yang beli. Saya cek, katanya 7 bulan tidak ada yang beli, akhirnya dia jualan bunga dan buka warung kopi," terang Ganjar.
Ganjar menyebut, persoalan yang dihadapi pelaku UMKM saat ini adalah masalah pemasaran, akibat menurunnya daya beli masyarakat selama pandemi.
Untuk itu, lanjut dia, Pemprov Jateng melakukan beberapa langkah, diantaranya adalah dengan mengundang sejumlah marketplace besar di Indonesia untuk memberikan pelatihan untuk pelaku UMKM.
"Awalnya kami membuat riset kecil-kecilan untuk mengetahui persoalan UMKM dan ternyata permasalahan bukan modal, tapi lebih pada pemasaran di tengah pandemi," imbuhnya.
Selain itu, salah satu upaya Ganjar untuk menumbuhkan UMKM di Jateng, adalah melalui Lapak Ganjar.
Lapak Ganjar sendiri merupakan terobosan yang dilakukan Ganjar dengan memanfaatkan jumlah pengikut (followers) di akun Instagramnya. Tujuannya jelas untuk membantu mendongkrak penjualan pelaku UMKM di wilayah Jawa Tengah.
Sejak pertama dimulai pada tanggal 11 Juli 2020 lalu, dan sampai sekarang sudah masuk di edisi ke 16, bermacam jenis produk hasil dari berbagai pelaku UMKM telah dipromosikan.
Hasil nyata diperoleh para pelaku UMKM yang mengikuti Lapak Ganjar. Mulai dari produk yang awalnya tidak dikenal menjadi terkenal, meningkatnya penjualan dan omzet, dan tentunya kebangkitan pelaku usaha yang sempat jatuh karena pandemi covid-19.
"Lapak Ganjar ini memang khusus untuk UMKM di Jawa Tengah. Memang sempat ada dari luar Jawa Tengah yang minta izin mau ikut tetapi saat ini prioritas kami dari Jawa Tengah dulu. Mungkin ke depan bisa dibuatkan ruang lain untuk mengakomodir kawan dari luar Jawa Tengah," ujar Ganjar.
Ganjar menegaskan, kondisi pandemi sulit untuk semua, tidak ada yang mudah, kesulitan ini bisa dihadapi dengan cara bersama-sama.
"Kolaborasi menjadi salah satu, mencari jalan keluar.Spirit gotong royong untuk membantu UMKM, tidak hanya membeli tapi juga ada spirit solidaritas di tengah pandemi," tandasnya.