New Delhi, Gatra.com - Seorang ilmuwan senior pemerintah India mengatakan bahwa vaksin COVID-19 yang didukung pemerintah India dapat diluncurkan paling cepat Februari - berbulan-bulan lebih awal dari yang diharapkan - karena uji coba tahap terakhir baru dimulai bulan ini, dan penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa itu aman dan efektif.
Dikutip Reuters, Kamis (5/11) sebuah perusahaan swasta yang mengembangkan COVAXIN dengan Dewan Riset Medis India (ICMR) yang dikelola pemerintah, Bharat Biotech, sebelumnya berharap dapat meluncurkannya pada kuartal kedua tahun depan.
"Vaksin ini telah menunjukkan kemanjuran yang baik," kata ilmuwan senior ICMR Rajni Kant, yang juga anggota satuan tugas COVID-19, di markas badan penelitian di New Delhi, Kamis.
“Diharapkan pada awal tahun depan, Februari, Maret atau melihat waktu yang tersedia,” katanya
Perusahaan Bharat Biotech tidak dapat segera dihubungi.
Peluncuran pada bulan Februari mendatang akan menjadikan COVAXIN vaksin buatan India pertama.
Kasus infeksi virus korona di India naik 50.201 kasus pada Kamis menjadi 8,36 juta, urutan kedua setelah AS.
Kematian naik 704, dengan total sekarang menjadi 124.315. Peningkatan infeksi dan kematian setiap hari telah melambat sejak puncaknya pada pertengahan September.
Kant, yang merupakan kepala sel manajemen, kebijakan, perencanaan dan koordinasi penelitian ICMR, mengatakan kementerian kesehatan diserahkan sepenuhnya untuk memutuskan apakah suntikan COVAXIN dapat diberikan kepada orang-orang, bahkan sebelum uji coba tahap ketiga selesai.
"Ini telah menunjukkan keamanan dan kemanjuran dalam uji coba tahap 1 dan 2 dan dalam penelitian hewan - jadi aman tetapi Anda tidak bisa 100 persen yakin kecuali dilakukan uji coba tahap 3 selesai," kata Kant.
“Mungkin ada risiko, jika Anda siap mengambil risiko, Anda bisa disuntik vaksin. Jika perlu, pemerintah dapat memikirkan untuk memberikan vaksin dalam situasi darurat," katanya.
Menteri Kesehatan Harsh Vardhan mengatakan pada bulan September bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memberikan otorisasi darurat untuk vaksin COVID-19, terutama untuk orang tua dan orang-orang di tempat kerja yang berisiko tinggi.
Sejauh ini, sejumlah kandidat vaksin terkemuka sudah dalam pengujian tahap akhir. Vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh AstraZeneca Inggris misalnya adalah salah satu yang paling canggih, dan Inggris berharap untuk meluncurkannya pada akhir Desember atau awal 2021.
AstraZeneca telah menandatangani beberapa kesepakatan pasokan dan manufaktur dengan perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia, termasuk dengan Serum Institute of India.
Vaksin tahap akhir lainnya dikembangkan oleh Moderna Inc, Pfizer Inc dengan mitra BioNTech SE, dan Johnson & Johnson.