Magelang, Gatra.com - Peningkatan status Gunung Merapi dari level waspada menjadi siaga membuat Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan kesiapsiagaan. Setidaknya telah mempersiapkan proses evakuasi bagi warga di lereng gunung.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan, setidaknya warga di lima dusun yang dipersiapkan mengungsi jika sewaktu-waktu Merapi menunjukkan perkembangan semakin mengkhawatirkan. Pengungsian sesuai sistem berlaku istilahnya diungsikan ke desa bersaudara yang telah ditetapkan.
"Untuk pengungsian itu, Kabupaten Magelang memberikan tiga rekomendasi. Pertama, Desa Argomulyo, Paten dan Krinjing, Kecamatan Dukun. Adapun Desa Paten ada dua dusun yang direkomendasikan mengungsi yakni Babadan I dan Babadan II, jarak dari puncak 4,5 km dan 5 km. Kemudian, untuk Desa Krinjing meliputi Dusun Trono, Trayem dan Pugeran," katanya Kamis (5/11).
Dicontohkan berpasangan misalnya untuk yang Paten ke Banyurojo dan Mertoyudan. Lalu Argomulyo dengan Tamanagung, sedangkan Krinjing berpasangan dengan Deyangan. Evakuasi akan dilakukan jika desa sudah siap.
"Kalau desa sudah siap, maka segera dievakuasi karena di sini tempat evakuasi juga disiapkan, kalau tidak hari ini, besok, tapi prosesnya mulai sekarang. Jika desa sudah siap, maka segera dievakuasi karena di sini tempat evakuasi telah disiapkan. Kalau tidak hari ini, ya besok, tapi prosesnya mulai hari ini," katanya.
Penduduk yang akan dievakuasi secara bertahap yakni, Desa Paten meliputi Babadan I ada 766 jiwa dan Babadan II ada 397 jiwa. Kemudian Desa Krinjing meliputi Dusun Trono ada 347 jiwa, Trayem 161 dan Pugeran 246 jiwa. Evakuasi diprioritasnya kelompok rentan meliputi lansia, balita, anak-anak, ibu hamil dan orang sakit.
Edy menjelaskan, bahwa terkait peningkatan status siaga Merapi, secara administratif Bupati Magelang Zaenal Arifin akan mengeluarkan surat keputusan pernyataan bencana Merapi. Setelah adanya surat keputusan tersebut, nantinya BPBD langsung melakukan tugasnya di lapangan. Sesuai aturan evakuasi tidak bisa dilakukan dengan serta merta tapi harus ada penjelasan segala hal yang diperlukan.
Berdasarkan rapat dengan BPPTG semalam kata Edy, evaluasi data seismik Merapi menunjukkan tanda-tanda sangat mungkin status dinaikkan menjadi siaga, kemudian hari ini benar berstatus siaga. Bahkan dari tanda yang ada potensi letusan bersifat eksplosif.
"Dari semalam ada tanda-tanda bahwa sangat mungkin status dinaikkan menjadi siaga dan hari ini, status sudah keluar surat siaga sejak tanggal 5 November jam 12.00 WIB. Setelah ada perkembangan itu, sekarang memberikan rekomendasi tambahan bahwa potensi letusannya adalah letusan eksplosif. Ancaman bahayanya lontaran material sampai permukiman, Merapi ini tidak bisa dilawan, tapi direkayasa dengan menjauh dari pusat letusan atau segera dievakuasi," terangnya.