Beijing, Gatra.com – Otoritas China telah memberlakukan larangan perjalanan baru pada kedatangan warna non China dari Inggris dan Belgia, untuk melindungi warga dari kebangkitan virus korona. Otoritas menolak masuknya orang-orang dari dua negara yang paling terpukul di Eropa saat ini.

Dikutip AFP, Kamis (5/11), Covid-19 pertama kali muncul di China tengah akhir tahun lalu, namun sebagian besar Beijing telah mengendalikan wabahnya melalui pembatasan perjalanan yang ketat dan langkah-langkah kesehatan yang ketat bagi siapa pun yang memasuki negara itu.

Pada bulan Maret, ketika virus menyebar ke seluruh dunia, China menutup perbatasannya untuk semua warga negara asing.

Ini secara bertahap meringankan pembatasan yang memungkinkan mereka yang berada di luar negeri untuk kembali dengan izin khusus dari kedutaan besarnya, dengan tes Covid-19 negatif dan karantina dua minggu pada saat kedatangan.

Namun dalam peningkatan tajam ketika wabah sekali lagi melanda seluruh Eropa, kedutaan besar China di Inggris mengatakan bahwa Beijing telah memutuskan untuk sementara waktu menangguhkan masuk ke China oleh warga negara non-China.

"Penangguhan adalah tanggapan sementara yang diperlukan oleh situasi Covid-19 saat ini," kata otoritas pada Rabu.

Situs web kedutaan besar China di Belgia mengumumkan larangan serupa terhadap pelancong sebagai upaya terakhir dalam menanggapi pandemi saat ini.

Kementerian luar negeri China tidak segera membalas permintaan komentar AFP.

Inggris, salah satu negara yang paling terpukul di dunia dengan hampir 48.000 kematian terkait dengan virus dan lebih dari satu juta kasus, telah memasuki penguncian nasional baru untuk mengekang penyebaran pandemi.

Belgia, yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak per kapita di dunia, juga telah diisolasi sejak pekan lalu.

Situs web kedutaan besar China di negara-negara Eropa lainnya tidak memuat pemberitahuan serupa pada Kamis pagi, dan warga negara dari negara-negara ini dengan visa dapat melakukan perjalanan ke China, dengan mematuhi persyaratan.