Pekanbaru,Gatra.com - Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) yang diprediksi bakal meningkatkan mobilitas orang dan barang di Provinsi Riau, belum cukup untuk mendorong pemindahan bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II keluar kota Pekanbaru.
Ketua Komisi IV DPRD Riau yang membidangi urusan Infrastruktur, Parisman Ihwan, mengatakan opsi pemindahan bandara belum mengemuka pasca beroperasinya tol Pekanbaru-Dumai.
"Paling tidak untuk waktu dekat belum ada rencana kesana. Yang justru menjadi pertanyaan adalah kesiapan Kota Pekanbaru pasca operasional tol, soal peran kota penyangga," ungkapnya di Gedung DPRD Riau, Kamis (5/11).
Untuk diketahui, pemindahan bandara SSK II keluar kota Pekanbaru sempat mengemuka ke publik. Ini lantaran lokasi bandara yang saat ini berada di pusat kota Pekanbaru, tidak lagi memadai bila ditinjau dari Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP). Dampaknya, pembangunan gedung bertingkat disejumlah wilayah mengalami kendala.
Bukan hanya itu, status bandara SSK II yang berbagi landasan pacu dengan dua skuadron tempur TNI Angkatan Udara, telah menimbulkan kekhawatiran tersendiri akan keselamatan penerbangan sipil. Terlebih, jika dikaitkan dengan tensi yang meningkat di Laut China Selatan.
Sambung Parisman, ada sejumlah alasan utama mengapa Bandara SSK II belum memungkinkan untuk dipindahkan dalam waktu dekat. Umumnya alasan tersebut berkaitan dengan pengerjaan Infrastruktur bandara.
"Karena sama-sama kita ketahui bandara saat ini terus diperbaiki, runway dan terminal penumpangnya juga diperbarui. Sehingga untuk jangka pendek saya rasa belum," tukasnya.
Adapun Bandara SSK II merupakan salah satu bandara internasional di sisi timur Sumatera. Bandara ini memiliki landasan pacu 2,6 kilometer, dengan jumlah penumpang pertahunya lebih kurang 4 juta penumpang (2018) . Bandara ini menjadi pintu masuk utama Provinsi Riau dari jalur udara, dengan maskapai rute domestik dan internasional.