Karanganyar, Gatra.com - Tracing kontak erat di klaster perkantoran di Kabupaten Karanganyar belum selesai. Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar masih menunggu hasil swab PCR para pegawai di tiga kantor milik pemerintah. Dengan melihat kondisi tersebut, faktor penularan di perkantoran sebaiknya dihindari. Satu diantaranya menggelar rapat di ruang tertutup dan ber-AC dalam waktu yang lama.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwati mengatakan sedang menangani tracing di kantor Badan Kesatuang Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Disarpus) serta kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).
"Di Bakesbangpol, satu positif. Kontak eratnya 4 rekan sekantor dan 7 dari dinas lain. Lalu seorang pegawai Disarpus positif, kontak eratnya 18 rekan sekantor. Sedangkan di BPN, 11 positif. Sembuh seorang. Dari sini, yang diswab 106 orang. Mereka yang positif dan sedang menunggu swab menjalani isolasi mandiri," katanya kepada wartawan di kantornya, Kamis (5/11).
Ia mengatakan, telah menyelesaikan tracing di kantor PN, dimana semua yang terinveksi sudah sembuh. Ia juga melakukan tracing di kantor BRI cabang.
Klaster perkantoran kebanyakan dipicu inveksi Covid-19 yang ditularkan orang tanpa gejala (OTG). Ia menyarankan aktivitas rawan penularan dalam aktivitas perkantoran supaya dihindari. Misalnya rapat di ruangan tertutup dan ber AC. Meski hasil penelitiannya masih diperdebatkan, namun alangkah lebih baik menghindari aktivitas tersebut.
"Misalnya terdapat aliran udara yang cukup kencang di ruangan tertutup, kemudian ada udara dari AC menyembur cukup kuat, itu bisa menyebabkan yang tadinya droplet menjadi beterbangan," tambah dia.
Karena itu konsentrasi virus di ruang tertutup pun boleh jadi lebih banyak. Itu sebab, perkembangan virus corona yang menyebar lewat udara atau airborne memungkinkan risiko penularan di ruang tertutup akan lebih tinggi.
"Sebaiknya hindari rapat di ruangan tertutup dan ber-AC. Jangan lebih dari tiga jam. Buka jendela agar sirkulasi lancar," katanya.