Sukoharjo, Gatra.com - Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mendorong pemerintah desa/kelurahan memaksimalkan fungsi rumah karantina mandiri. Tempat yang disediakan ini untuk menampung para pasien positif Covid-19 tanpa gejala. Langkah ini untuk memutus mata rantai penularan terutama klaster keluarga.
Menurut data Satgas Covid-19, pada Rabu (4/11) kemarin, jumlah kasus konfirmasi positif tanpa gejala Sukoharjo hingga 4 November mencapai 681 orang. Namun angka tersebut jauh lebih besar daripada pasien positif dengan gejala yakni 436 orang.
Beberapa pekan terakhir, penyumbang terbanyak kasus positif tanpa gejala adalah klaster keluarga. Sehingga dengan mengarantina warga Sukoharjo yang positif Covid-19 tanpa gejala dapat dilakukan di dalam rumah karantina yang disediakan pemerintah desa/kelurahan.
Hal ini akan mengurangi potensi penularan ke anggota keluarga dalam satu rumah. Karena tidak mengalami gejala seperti demam tinggi dan gangguan pernapasan, pasien positif mungkin secara tidak sadar menularkan virus saat berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, dr. Yunia Wahdiyati, mengatakan, pasien positif tanpa gejala yang tak memungkinkan karantina mandiri di rumah bisa memanfaatkan rumah karantina desa/kelurahan.
"Pasien positif bisa menjalani karantina mandiri dalam rumah karantina jika kondisi rumah kecil dengan anggota keluarga cukup banyak," ucapnya.
Yunia menyampaikan ancaman persebaran Covid-19 dari klaster keluarga semakin meningkat. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap klaster ini.
Masyarakat wajib menjalankan protokol kesehatan secara ketat saat beraktivitas luar rumah. Misalnya, memakai masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Hal serupa mesti diterapkan masyarakat Sukoharjo di dalam rumah meski tidak ada yang karantina karena positif Covid-19.
"Usahakan tubuh dalam kondisi bersih dengan mandi setelah beraktivitas luar rumah. Setelah mandi baru berkumpul dengan anggota keluarga," ucapnya.
Belum lama ini, satu keluarga di Kecamatan Grogol, Sukoharjo, terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka adalah suami, istri dan satu orang anak. Namun sayangnya, hanya dalam hitungan hari, dua anggota keluarga meninggal dunia, yakni suami dan istri. Sedangkan satu orang anak yang berusia 21 masih menjalani isolasi mandiri.