Pekanbaru, Gatra.com - Gelaran debat pilkada 2020 di Provinsi Riau bakal berbeda secara teknis dengan debat pilkada sebelumnya. Jika biasanya debat kandidat memiliki tim panelis, pada debat pilkada 2020 hanya mengandalkan tim pemateri dan moderator.
Kepada Gatra.com Komisioner KPU Riau yang membidangi urusan partisipasi dan sosialisasi, Nugroho Notosusanto, mengatakan nihilnya tim panelis dikarenakan ketiadaan paslon tunggal. Nantinya peran tim panelis lebih banyak diperankan oleh moderator.
"Debat tanpa tim panelis, nantinya moderator yang mengekplorasi masing-masing kandidat dengan sejumlah pertanyaan," terangnya, Rabu (4/11).
Pertanyaan yang disodorkan ke pemateri, jelas Nugroho, merupakan poin-poin yang sudah dirumuskan oleh tim pemateri. Tim pemateri sendiri bakal mengambil pertanyaan dari tokoh masyarakat, akademisi, dan kalangan professional.
"Dengan syarat pertanyaan tidak bersumber dari pihak yang berafiliasi dengan partai politik, dan tidak berafiliasi dengan salah satu perserta pilkada baik sebagai tim, relawan. Artinya pertanyaan dari pihak yang netral dan independent," tukasnya.
Adapun gelaran pilkada serentak di 9 wilayah Provinsi Riau bakal diikuti oleh 34 pasangan. Sedangkan jumlah pemilih mencapai 2,4 juta jiwa. Debat akan digelar sebulan jelang tahapan pemungutan suara, 9 Desember 2020. Frekuensi gelaran debat akan ditentukan oleh kemampuan anggaran daerah berdasarkan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD).