Cilacap, Gatra.com – Akademisi Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Dr. KH. Fahtul Amin Aziz meminta agar pemerintah lebih memperhatikan pesantren, menyusul terjadinya pandemi Covid-19. Terlebih, di beberapa daerah telah muncul klaster pesantren, dengan jumlah terkonfirmasi mencapai ratusan orang tiap pesantren.
Aziz mengatakan, munculnya klaster pesantren dengan jumlah penderita yang tinggi menunjukkan perlunya perbaikan tata kelola pesantren dan penambahan fasilitas. Salah satu yang penting yaitu kesehatan dan sanitasi. Dia menilai, sebagian pesantren masih abai terhadap sanitasi dan kesehatan santrinya. Ini terlihat dari fasilitas sanitasi yang kurang, sulitnya penerapan pola hidup sehat.
“Bisa dibayangkan, dengan ukuran kamar terbatas, diisi dengan santri berjumlah 25 orang,” kata Aziz, yang juga pengasuh pesantren di Cilacap ini.
Dia mengemukakan, pemerintah mestinya mendorong pesantren untuk lebih sehat dengan memperhatikan kesehatan santri. Misalnya, dengan bantuan pembangunan sanitasi dan infrastruktur pendukung lainnya, seperti asrama.
“Asrama menjadi penting karena menjadi tempat istirahat santri. Bagaimana akan sehat saat santri berdesakan,” ujarnya.
Aziz menjelaskan, salah satu persoalan pesantren adalah bagaimana menyediakan hunian yang layak untuk santri. Kebersihan atau sanitasi menjadi hal yang paling sulit diterapkan. Tak aneh, jika berbagai penyakit muncul di sebagian pesantren.
Pada masa pandemi Covid-19 pesantren juga sulit menerapkan protokol kesehatan, terutama soal jaga jarak. Sebab, dengan lingkungan yang terbatas, sulit bagi santri untuk menjaga jarak dari rekan lainnya.
“Apalagi saat tidur, karena satu kamar biasanya diisi secara massal,” ucap Aziz.
Menurut dia, di sini lah peran pemerintah untuk merespons pandemi dengan bijak. Pemerintah perlu menggali penyebab munculnya berbagai penyakit di pesantren sekaligus mencari soluasinya. Ia juga mendorong agar pemerintah membantu pesantren dengan bantuan-bantuan tepat guna.