Home Info UMKM UMKM Binaan Pertamina Berdayakan Ibu Rumah Tangga

UMKM Binaan Pertamina Berdayakan Ibu Rumah Tangga

Jakarta, Gatra.com – Pembinaan UMKM oleh PT. Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan kerap menjadi multiplier effect bagi usaha itu sendiri dan orang-orang yang terlibat di baliknya. Sehingga, dengan roadmap pembinaan UMKM menjadi Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global, UMKM tersebut diharapkan menjadi pahlawan ekonomi di bidang usaha kecil dan menengah yang unggul dan bermanfaat bagi orang banyak.

Seperti yang dilakukan oleh Harifah Adhar. Salah satu mitra binaan Pertamina penggerak UMKM Kesra Bordir ini menerapkan konsep sociopreneur dalam bisnisnya. Seorang ibu rumah tangga asal Kedurus Gang III Masjid, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya ini mampu memberdayakan belasan ibu rumah tangga di lingkungan rumahnya agar memiliki penghasilan tambahan.

“Dalam menjalankan usaha ini, saya mempunyai visi dan misi yaitu menambah khasanah kerajinan bordir indonesia. Serta memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk bisa membantu menambah income atau pendapatan tambahan keluarga,” jelas perempuan yang akrab dipanggil Iva ini.

Sebagai ibu rumah tangga, Iva juga ingin memiliki penghasilan sendiri. Tapi ia tidak mau menjalankan usaha seorang diri, untuk itu ia menggerakkan ibu rumah tangga yang ada di wilayahnya untuk berbisnis bersama. “Di Kedurus banyak ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang untuk bisa dimanfaatkan usai menjalankan tugas pokoknya. Makanya, saya minta bantuan lurah setempat untuk mengadakan pelatihan kewirausahaan,” ungkapnya.

Beruntung lurah setempat mendukung ide Iva. Pada 2010, pertama diadakan pelatihan membuat kerajinan tangan bordir aplikasi yang terbuat dari kain blacu. Selama dua bulan pelatihan, para peserta mampu menghasilkan beragam produk mulai dari tas, dompet, dan sebagainya. Selain berupa pelatihan, peserta juga diberikan mesin bordir dan uang Rp1 juta sebagai modal usaha kelompok.

Seiring berjalannya usaha, bahan baku kain blacu diganti dengan kain jeans karena proses membordir dengan kain jeans dianggap lebih mudah. Serta padu padan antara jeans dan katun dianggap lebih bagus dan menawan.

Selama satu tahun usaha Kedurus Sejahtera berjalan, pendapatan dari hasil penjualan hanya diputarkan kembali untuk modal. Di tahun berikutnya, para anggota kelompok baru menikmati hasilnya. “Satu tahun pertama belum bisa dapat apa-apa. Tahun kedua baru kami bisa bagi hasilnya. Setiap tiga bulan sekali anggota mendapat bonus bahkan memperoleh THR,” ujar Iva.

Iva mematok harga jual produk kreasinya dengan harga yang cukup terjangkau. Untuk produk dompet, dihargai mulai dari Rp12 hingga Rp50 ribu. Sedangkan untuk produk tas dihargai mulai dari Rp50 ribu hingga Rp110 ribu. Dengan harga jual itu, omzet bersih yang ia dapatkan sekitar Rp10 juta per bulannya. “Pilihan produk bisa dilihat melalui media sosial @kesrabordir,” imbuhnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengapresiasi langkah yang dilakukan Harifah. Menurutnya, salah satu tujuan UMKM adalah menciptakan lapangan kerja dan pemerataan ekonomi dari tingkat yang paling kecil. ”Konsep usaha berbasis sociopreneur ini dapat membantu upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia dan menjadi pahlawan ekonomi,” ujar Fajriyah.

Pertamina juga akan membantu UMKM untuk naik kelas menjadi UMKM unggul dan mandiri melalui beberapa tahapan. Seperti membantu mendapat pengurusan izin usaha atau sertifikat lain sehingga UMKM dapat naik kelas dan mandiri. ”Ini sebagai implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs). Diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Fajriyah.