Bantul, Gatra.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, memprakarsai pendirian sekolah pasar di masa pandemi Covid-19. Pelatihan pertama sekolah pasar digelar di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Bantul.
Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UIN Sunan Kalijaga, Trio Yonathan Teja Kusuma, mengatakan sekolah pasar dikhusukan bagi pedagang pasar dan pengelola pasar tradisional.
"Pelatihan ini diharapkan membantu para pedagang maupun pengelola pasar tradisional maju pesat dan mampu bertahan agar tidak tergerus perdagangan modern," kata Trio di Bantul, Rabu (4/11) .
Apalagi Pemerintah Desa Tirtonirmolo berencana mendirikan pasar baru di tanah kas desa yang akan diberi nama 'Pasar Nirmala'. Pasar ini akan diperuntukkan bagi pedagang pinggir jalan.
"Pelatihan kali ini diikuti sejumlah 12 orang pengelola pasar dan 45 orang pedagang dan calon pedagang pasar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga, Muhrisun, menjelaskan kegiatan ini bentuk kontribusi pengabdian masyarakat dari kampus untuk Desa. UIN Sunan Kalijaga tidak ingin menjadi kampus bertaraf internasional tetapi melupakan lingkungannya.
"Selama kami disibukkan dengan riset dan pengabdian masyarakat di luar negeri. Sampai lima benua sudah kami sambangi. Sudah banyak ilmu dan pengalaman dari luar negeri. Karena itu, kami ingin berbagi pengalaman dan pengembangan yang memberdayakan masyarakat desa di DIY," katanya.
Dalam sambutannya, Camat Kasihan, Slamet Santosa, menyampaikan, pelatihan semacam ini penting artinya untuk menyamakan persepsi dan langkah bagi para pedagang dan pengelola pasar.
"Ini agar pasar bisa berkembang pesat. Tidak sekadar untuk berjualan, tetapi pasar bisa memiliki daya tarik bagi masyarakat luas sehingga gemar mengunjungi pasar. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pedagang dan meningkatkan pendapatan daerah," katanya.