Sragen, Gatra.com- Seorang petani asal Dukuh Pututsewu Desa Jatitengah Kecamatan Sukodono Sragen Jawa Tengah, Jumino (58) tewas akibat tersengat jebakan tikus beraliran listrik, Rabu (4/11). Jumlah korban tewas dari praktik pemasangan jebakan tikus berlistrik mencapai belasan orang sejak pertengahan 2019.
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi mengatakan tewasnya Jumino menambah panjang daftar korban tewas akibat cara salah pemberantasan hama tikus di sawah. Bukan hanya hama yang mati, namun warga yang tak sengaja menginjaknya juga ikut meregang nyawa. Terkait kematian Jumino, ia diduga terpeleset lalu terjatuh . Nahas, untaian kawat jebakan tikus beraliran listrik di sawah milik Pariman tetangganya mengenai korban.
Warga menemukan Jumino sudah tak bernyawa pada Rabu sekitar pukul 08.00 WIB. posisinya tergeletak dengan kepala terjerembab di lahan sawah sedangkan kakinya menjuntai di pematang.
Ditemukan warga sekitar pukul 8 pagi tadi. Kemungkinan meninggalnya malam hari, karena kita temukan korban membawa dua senter, satu di tangan satu di kepala," ujar Kapolres usai memimpin evakuasi korban.
Sebelum Jumino berakhir tragis, dirinya berniat mengecek kondisi tanaman padinya di sawah miliknya yang hanya berjarak lima meter dari milik Pariman pada Selasa malam. Tikus di masa awal tanam memang sedang ganas-ganasnya menyerang padi, sehingga para petani melakukan segala cara untuk menghalaunya. Sementara itu evakuasi korban melibatkan tim Inafis Polres Sragen, tim medis puskesmas, serta PMI kabupaten Sragen. Tim menemukan luka mirip sayatan agak dalam di pergelangan kaki kiri sedangkan kulit di pergelangan akaki kanan terkelupas.
Kapolres mengatakan dalam 10 bulan terakhir telah terjadi sembilan kasus warga meninggal tersengat listrik yang mengalir di kawat jebakan tikus. Jika dihitung sejak pertengahan 2019, Jumino merupakan korban ke-12. Kasus sebelum ini menimpa seorang petani asal Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Suyadi (58) pada Senin (2/11). Petani paruh baya itu tewas tersengat listrik jebakan tikus di sawahnya Dukuh Gabus Wetan RT 6, Desa Gabus, Ngrampal, Sragen. "Jadi setiap bulan pasti ada peristiwa seperti ini. Sangat disayangkan," katanya.
Ia meyakini pemerintah dan pihak kepolisian sudah sering mengedukasi tentang bahaya pemasangan jebakan tikus beraliran listrik. Tapi faktanya masih banyak petani yang memakai cara seperti itu. Pihaknya juga berkoordinasi dengan PLN terkait penertiban praktik tersebut. Petani disarankan memakai sepatu karet setiap kali ke sawah untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.
Kapolres memastikan penyelidikan kasus kematian Jumino berlanjut. Ia sekaligus mencari formula tepat yang akan dijadikan efek jera. "Ada unsur pidana mengingat korban tewas akibat jebakan yang dipasang orang lain," katanya.