Rembang, Gatra.com – Pembelajaran dengan sistem luring atau tatap muka secara door to door kini dilakukan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng). Masalah komunikasi menjadi alasan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka terbatas.
Selama proses pembelajaran protokol ketat tetap dijalankan. Seperti kewajiban siswa memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca Juga: Solo Uji Coba Masuk Sekolah Pertama Kali
Salah satu guru, Emi Iswati mengungkapkan, pembelajaran metode kunjungan rumah ke rumah itu sudah dijalankan sejak adanya wabah Covid -19. Pembelajaran digelar seminggu dua kali.
"Pembelajarannya kita lakukan dengan cara mendatangi rumah siswa. Kita bentuk 5 kelompok, jadi seminggu berlangsung selama dua kali dengan lokasi berbeda-beda," kata Emi, Selasa (3/11).
Selama proses belajar pun, diakui Emi cukup berjalan lancar. Para siswa bisa menerima materi meski digelar di luar sekolah.
Baca Juga: Kemendikbud Harap Semua Pihak Kolaborasi Bantu Proses PJJ
Salah satu guru SLB lainnya, Agustin Novi mengakui jika banyak orang tua siswa yang sudah menginginkan pembelajaran tatap muka di sekolah. Mereka menginginkan agar pendidikan anak bisa terpenuhi sebagaimana mestinya.
"Memang banyak orang tua yang ingin pendidikan anaknya bisa terpenuhi seperti biasa. Mereka menginginkan segera dilakukan tatap muka. Makanya kami inisiatif untuk melakukan pembelajaran door to door ini," jelasnya.
Salah satu siswa, Achmad Fanani mengaku sudah kangen ingin belajar di sekolah. "Senang bisa belajar. Tapi ingin belajar di sekolah. Banyak temannya," kata penderita tuna grahita ini.