Kebumen, Gatra.com - Tiap memasuki musim penghujan, hati Yudianto (74) menjadi nelangsa. Pasalnya, air hujan pasti masuk ke dalam rumah. Plafon dan genting yang ambrol di beberapa titik menjadi pemicu, air hujan masuk ke dalam huniannya.
Pria yang hidup sebatang kara ini tinggal di Gang Sokka nomor 43, RT 05 RW 03, Kelurahan/Kecamatan Kebumen. Keadaan rumahnya yang memprihatinkan, kemudian didengar oleh komunitas Sedulur Kebumen. Setelah dilakukan survei, kemudian rumah tersebut dibedah dan diperbaiki oleh komunitas yang memang aktif melakukan kegiatan sosial bedah rumah itu.
Kini, Om Yudi, panggilannya tak lagi merasa was-was saat hujan turun. Bahkan saat Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara dan anggota Sedulur Kebumen datang, Selasa sore (3/11), ia tak bisa menyembunyikan rasa haru. Beberapa perlengkapan antara lain spring bed lengkap dengan sprei baru pun kini mengisi rumah Om Yudi.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua warga tetangga saya. Kepada Pak Kapolres, Pak Komandan (Dandim) dan semua yang membantu perbaikan rumah saya. Semoga Tuhan yang akan menjamah mereka semua agar mereka bertumbuh dengan selamat," kata Yudianto hampir terisak.
Tangisnya adalah gambaran betapa sebelumnya ia sangat membutuhkan uluran tangan untuk memperbaiki rumahnya. "Sudah sangat lama rusak, kalau musim hujan air pasti masuk. Sekarang saya sudah tenang kalau musim hujan," kata pria tua ini.
Koordinator Sedulur Kebumen, Sugeng Budiawan menyampaikan bahwa, untuk memperbaiki rumah tersebut menghabiskan biaya Rp25 juta. "Rehab selama 15 hari. Bahkan untuk menggosok lantai butuh waktu dua hari. Biaya didapat dari iuran anggota Sedulur Kebumen," jelas Sugeng.
Sementara itu, Kapolres AKBP Rudy Cahya Kurniawan menyampaikan bahwa, rumah yang berada di dalam perkampungan padat Kota Kebumen itu merupakan rumah ke-27 yang telah dibedah oleh Sedulur Kebumen.
"Selama masa pandemi kan paling nyaman dan aman berada di rumah. Bagaimana Om Yudi ini merasa nyaman kalau rumahnya tidak layak. Saya sangat mengapresiasu program sosial bedah rumah ini. Bisa menumbuhkan rasa sosial kepada masyarakat," kata AKBP Rudy Cahya.
Sedangkan Dandim 0709 Kebumen, Letkol Kav MS Prawira Negara menjelaskan bahwa, tenaga untuk membedah rumah itu berasal dari anggota TNI,Polri, dan tukang yang memang ahli dalam bangunan.
"Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, ada dua hal penting. Yaitu, memutus mata rantai pandemi serta bagaimana menupayakan agar sentra ekonomi terus berjalan. Kita harus saling pengertian, semua harus satu pikiran bahu membahu saling meringankan," tegas Dandim.
Pandemi Covid-19 tidak menghalangi aksi sosial dari para anggota Sedulur Kebumen yang sebenarnya merupakan nama grup Whatsapp. Dari info grup itulah mereka tergerak untuk melakukan aksi nyata bagi sesama.