Tim Balap MotoGP Nasional terbentuk dalam waktu singkat. Diharapkan bisa mewarnai MotoGP 2021. Prosesnya masih perlu koordinasi mapan dengan IMI dan Kemenpora. Mampu mendongkrak prestasi pebalap nasional?
Kabar baik datang dari Tanah Air. Tahun depan, Indonesia digadang-gadang punya tim balap yang akan berkompetisi di ajang MotoGP khususnya kelas Moto2. Namanya Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI), yang baru akan diluncurkan pada 9 November nanti. Kehadirannya akan meramaikan Sirkuit Mandalika —panjang sekitar 4,32 kilometer dan memiliki 17 tikungan—di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Menurut Direktur MRTI, Kemalsyah Nasution, nantinya tim yang dibentuk tidak hanya untuk menyiapkan pebalap yang akan berkompetisi di MotoGP, melainkan juga mempersiapkan akademi balap. Akademi ini dipersiapkan untuk membina dan melatih pebalap muda serta mekanik asal Indonesia.
Ia membeberkan, bahwa ide untuk membentuk tim balap di Indonesia memang belum lama digagas. Hal itu baru tebersit di pikirannya, ketika ia mengetahui dari salah satu pebalap asal Indonesia bahwa ketika itu pemerintah dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) belum berencana membentuk tim balap sendiri untuk MotoGP yang akan digelar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Padahal, kehadiran tim balap bisa meningkatkan awareness dunia terhadap Mandalika. "Kita berpikir gini, kenapa tahun depan kita harus jalan? Kita sebetulnya juga bisa sebagai ajang promosinya Sirkuit Mandalika," ujarnya kepada Dwi Reka Barokah dari Gatra, Senin lalu.
MRTI dibentuk sejak awal 2020. Kemalsyah mengaku, pihaknya sampai menggandeng politisi Partai NasDem, yang juga merupakan teman sesama pencinta motor, Muhammad Rapsel Ali. Bersama Rapsel, ia berharap komunikasi dengan pemerintah akan menjadi lebih mudah. "Saya kan tadinya pikir kalau keterlibatan tim harus ada dari pemerintah, kebetulan Pak Rapsel ini temen saya main motor," tuturnya.
Lebih jauh, tim ini diberi nama Mandalika Racing Team Indonesia karena ingin membantu pemerintah mengenalkan Sirkuit Mandalika kepada dunia. Persiapannya, sambung Kemalsyah, sudah mencapai hampir 80%. "Kita tinggal tunggu approve dari Dorna. Karena memang, kan untuk membangun sebuah tim balap, itu tidak bisa dalam waktu sekejap," katanya.
Untuk berlaga pada 2021 nanti, tim yang dibentuk sebagian besar berasal dari warga negara asing (WNA) yang memiliki kapasitas serta berpengalaman di MotoGP dan World Superbike. Sebab, sumber daya manusia dari Indonesia masih belum cukup berpengalaman untuk berkontribusi di event internasional.
Kemalsyah khawatir jika tim yang dibentuknya tidak memiliki keahlian cukup, akan sulit mendapat approval Dorna. "Dorna melihat siapa yang ada di dalam tim. Apakah timnya bisa bertahan? Karena mereka juga enggak mau, setelah dikasih izin nanti hilang timnya," ujarnya.
Proses membentuk tim diakui Kemalsyah menjadi salah satu kendala karena sulitnya mencari orang-orang yang ahli sekaligus mau diajak kerja sama. Terlebih, MRTI juga meminta agar tim yang terbentuk nantinya harus bersedia membina mekanik yunior Indonesia.
Meski demikian, ia tetap optimistis MRTI bisa ikut berpartisipasi di MotoGP 2021 dengan anggota tim yang kompeten. Apalagi, Kemalsyah juga memiliki pengalaman membentuk tim balap Asia Road Racing 2010. Nantinya, MRTI tidak hanya dibentuk untuk MotoGP Mandalika. Tim yang sebagian besar beranggotakan orang asing itu akan diminta untuk transfer ilmu kepada junior mekanik asal Indonesia.
Dengan menjalankan fungsi sebagai akademi, ke depannya akan terjadi regenerasi sehingga ada banyak mekanik Indonesia juga diharapkan bisa ikut berlaga di event balap internasional. "Jadi, kita tuh bukan bikin tim bukan karena tiba-tiba ingin cari menang. Kita juga ingin membangun, yang namanya tim balap itu juga kan butuh sumber daya," tuturnya.
Sedangkan untuk nama pebalap yang ditunjuk untuk mewakili MRTI adalah sosok Dimas Ekky Pratama. Ia dipilih karena dinilai menjadi pebalap terbaik yang dimiliki Indonesia. Selain itu, ada juga satu pebalap asal luar negeri yang namanya masih dirahasiakan. "Dimas akan mewakili Indonesia sebagai tuan rumah seri balapan. Akan ditandemkan dengan pebalap terbaik luar negeri, tapi belum bisa diumumkan," ia menjelaskan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Ikatan Motor Indonesia (Sekjen IMI), Jeffrey J.P., tidak banyak memberikan keterangan tentang terbentuknya MRTI. Pasalnya, menurutnya, sejauh ini belum ada komunikasi resmi dengan IMI. "Secara resmi belum ya, makanya saya enggak berani memberikan komentar karena betul-betul kita enggak tahu," ungkapnya kepada Gatra.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto, pun menyambut baik kehadiran MRTI. Ia menyatakan bahwa Kemenpora memberikan kesempatan kepada siapa pun yang akan bergabung dengan MotoGP 2021 di Mandalika.
"Kemenpora sebagai penanggung-jawab bidang keolahragaan membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin berpartisipasi dan membentuk tim pebalap untuk MotoGP 2021 di Mandalika," ucap Gatot saat dihubungi oleh Muhammad Guruh Nuary dari Gatra.
Namun bagi Gatot, sepenuhnya tetap harus berkoordinasi dengan pihak IMI selaku induk organisasi cabang olahraga bermotor baik mobil maupun sepeda motor di Indonesia. "Dengan IMI kami tetap komunikasi karena mereka adalah induk cabor olahraganya otomotif," Gatot menambahkan.
Gatot menerangkan, Kemenpora hanya akan berkoordinasi dengan IMI, bukan dengan pribadi tim yang akan berlaga. "Sebagaimana berlaku pada koordinasi dengan cabang-cabang olahraga lainnya, maka Kemenpora hanya melakukan koordinasi tidak dengan pribadi dan atau klub olahraganya melainkan dengan induk organisasi cabang olahraga. Sehingga, dalam hal terkait dengan kesiapan pebalap ini adalah langsung dengan IMI," ia memaparkan.
Lebih jauh, Gatot menerangkan, leading sector persiapan dan penyelenggaraan MotoGP 2021 di Mandalika adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sehingga Kemenpora tidak ingin melampaui yang menjadi kewenangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pemerhati olahraga Broto Happy menyambut baik hadirnya Mandalika Racing Team Indonesia, yang digadang-gadang akan mengikuti MotoGP Mandalika 2021 untuk kelas Moto2. "Munculnya tim [MRTI] layak disambut positif. Artinya, sebagai tuan rumah, Indonesia tak hanya sebagai penyelenggara ajang MotoGP, melainkan juga punya tim yang ikut serta meramaikan hajatan bergengsi tersebut," katanya kepada wartawan Gatra Ryan Puspa Bangsa.
Ia berharap, MRTI dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah balap motor dunia ini. Setidaknya, kehadirannya bisa memopulerkan nama Indonesia. "Semoga pula tim ini bisa bersaing dengan tim-tim yang sudah mapan duluan," katanya.
Gandhi Achmad