Home Gaya Hidup Pelantikan Unik dari Sudirman

Pelantikan Unik dari Sudirman

Pekanbaru, Gatra.com - Bisa jadi, ini kali pertama dua jenderal purnawirawan melantik pengurus daerah dalam hitungan jam.

Tapi itulah yang dirasakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pejuang Bravo Lima (PBL) Riau saat menjalani pelantikan secara webinar di lantai dua Grand Central Hotel di kawasan jalan Sudirman Pekanbaru, kemarin.

Sekitar pukul 11:12 Wib, dari DPP PBL di Jakarta, Wakil Ketua Umum DPP PBL, Letjen TNI (Purn) Sumardi, melantik Ketua DPD PBL Riau, Gulat Medali Emas Manurung dan pengurus.

Dalam tangkapan layar, Sumardi tidak kelihatan sendirian, di ruangan DPP itu ada juga sejumlah pengurus lain.

Mulai dari Sekjen DPP PBL, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Korwil Sumatera, Brigjen TNI (Purn) SP Sitorus, Mayjend TNI (Purn) Jul Effendi, Mayjend TNI (Purn) Irvan Eddyson, hingga Ruhut Sitompul.

Lantaran pelantikan itu daring, Anggota Dewan Penasehat DPD PBL Riau yang juga mantan Ketua Bravo Lima Riau, Arsadianto Rachman, didapuk mewakili Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menyerahkan bendera PBL kepada Gulat.

Sumardi mengambilalih pelantikan itu setelah mendapat perintah dari Ketua Umum DPP PBL, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi yang mendadak rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

Entah lantaran tidak enak hati dengan orang Riau dan kedekatan Gulat ke sang Ketum, kurang dari satu jam, Fachrul nongol di layar. Menteri Agama RI ini kemudian melanjutkan melantik  Gulat dan kawan-kawan.

Lepas pelantikan, bisik-bisik langsung berpendar, DPD Pejuang Bravo 5 Riau, istimewa. Sebab dua kali lantik itu bukan lantaran dualisme atau apapun lah di DPP, tapi murni oleh situasi yang tidak terduga.

"Bantu tugas-tugas pemerintah daerah, lakukan apa yang bisa dilakukan demi kemajuan daerah. Lakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua elemen di daerah, Forkompida (Gubernur, Kapolda, Kajati dan Danrem). Fokus utamanya tentu membangun komunikasi kerukunan umat beragama di sana," pinta lelaki 73 tahun ini saat memberi arahan.

"Kita sepakat bahwa bangsa kita yang yang beragam, sangat membutuhkan kerukunan. Sebab dengan kerukunan itu, Insya Allah kita akan bisa lebih cepat membangun bangsa ini sesuai dengan motto kita 'Untukmu Kerukunan dan Kedamaian Indonesiaku'," tambahnya.      

Bagi Gulat, PBL Riau yang dia pimpin tidak sekadar ormas biasa, tapi justru akan menjadi perekat dan penyempurna kebersamaan yang telah ada, "PBL ini unik dibanding ormas lain, pengurusnya barisan Purnawirawan TNI-Polri yang berbaur dengan multi elemen sosial masyarakat. Keunikan ini akan menjadi penyemangat kami untuk lebih berguna bagi Nusa dan Bangsa," katanya.

Sebagai daerah yang sejak dulu menjadi tujuan banyak orang dari berbagai pelosok di Indonesia, Riau kata Gulat telah menjelma menjadi provinsi yang multicultur, agama dan suku.

"Sesungguhnya Riau sangat istimewa, bahkan sejak sebelum kemerdekaan. Riau tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil migas dan kelapa sawit terbesar di Indonesia, tapi, Riau juga dikenal sebagai daerah yang kesultanannya (Kesultanan Siak Sri Indrapura) pernah menyumbang lebih dari 13 juta Gulden kepada Negara," cerita Gulat kepada Gatra.com usai pelantikan.

Sekarang kata lelaki yang juga Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) ini, setelah migas mulai meredup, Riau tetap perkasa dengan predikat kebun kelapa sawit terluas di Indonesia, mencapai 3,4 juta hektar.

Keperkasaan Riau itu kian mencolok saat pandemi covid-19 menghantam dunia, bahkan Indonesia. Di saat ekonomi daerah lain terdampak parah oleh pandemi itu, Riau tetap terlihat kokoh.

"Lagi-lagi saya bilang, Riau menjadi daerah penyumbang devisa terbesar bagi Negeri ini. Predikat ini tentu harus bisa kita sempurnakan dengan menghadirkan keberagaman sebagai kebersamaan. Kita hadirkan kesejukan di antara perbedaan itu. PBL Riau akan mengawal semua itu, tentu bersama-sama dengan elemen lain. Kami akan terus jalin kemunikasi dengan semua elemen yang ada itu," ujarnya.

Jalinan komunikasi yang disebut Gulat tadi kental juga terlihat di lokasi pelantikan. Di sana, enggak hanya orang-orang PBL yang kelihatan.

Tapi juga sederet tetamu. Mulai dari Ketua Umum Santritani Nusantara Indonesia T. Rusli Ahmad, Perwakilan GAPKI Pusat, Hinsatopa, Danrem 031/WB Brigjend M. Syech Ismed, Kasi Intel Korem Kolonel Dedi dan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi yang diwakili oleh Dir Intel Polda Riau Kombes Pol Aris Prastyo.

Lalu ada juga Gubernur Riau yang diwakili oleh Kaban Kesbangpol, Kaharuddin, Kajati Riau, Mia Amiati, yang diwakili oleh Kasi Penerangan Hukum dan Humas Muspidauan, Ketua PSMTI Riau Stephen Sanjaya, Peng Sunyoto, Suryanto dan tokoh masyarakat lainnya.

Dari kalangan mileneal ada juga Ketua Badko HMI Riau-Kepri Syahrin, Ketua PMII Ali Junjung, Kordinator Aliansi BEM se Riau Amir Aripin, Ketua Formasi Indonesia, Ketua Pomkris Pandapotan Sitanggang dan Perwakilan mahasiswa GMKI.

"Pelantikan DPD PBL Riau menjadi sarana strategis bagi kita semua merangkul berbagai kalangan untuk mendukung program pemerintah," dalam pesan Gubernur Riau, Syamsuar, yang disampaikan Kaharuddin.


Abdul Aziz

790