Home Kebencanaan Merapi Bergejolak, Sleman Siapkan 34 Barak Pengungsian

Merapi Bergejolak, Sleman Siapkan 34 Barak Pengungsian

Sleman, Gatra.com - Sebanyak 34 barak pengungsian di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diaktifkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut setiap barak hanya akan diisi sepertiga kapasitas. 
 
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto menjelaskan 34 barak tersebut terdiri dari 12 barak yang dikelola BPBD Sleman dan 22 barak milik pemerintah desa. 
 
"Jumlah kapasitas berbeda-beda. Untuk yang dikelola BPBD, setiap barak 300 orang dan yang dikelola desa ada yang 200 dan 300 orang," kata Joko kepada Gatra.com, Selasa (3/11). 
 
Menurut Joko, saat digunakan, setiap barak hanya akan diisi sepertiga kapasitas untuk menjaga protokol kesehatan Covid-19. "Jadi saat kondisi pandemi ini kami sesuaikan supaya tetap bisa jaga jarak. Kalau kapasitasnya 300 orang nanti hanya diisi 100 orang," katanya. 
 
Merujuk info Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Joko menyatakan erupsi Merapi kali ini diprediksi tidak akan seperti erupsi pada 2006 dan 2010. 
 
"Kita jangan bayangkan erupsi 2010. Ancaman erupsi sekarang kecil. Sepersepuluh dari 2006 atau seperseratus dari 2020. Apalagi tidak banyak tumpukan kubah lava yang berpotensi menimbulkan awan panas," katanya. 
 
BPBD Sleman pun telah memberi pelatihan dan sosialisasi kepada warga di lereng Merapi. Pelatihan itu termasuk prosedur ketika harus mengungsi. "Saya minta tidak usah khawatir. Sudah kami identifikasi, seperti nanti kendaraan yang dipakai untuk mengungsi," katanya. 
 
Menurut Joko, pelatihan diberikan terutama kepada warga di kawasan rawan bencana (KRB) III.  Permukiman di KRB III berada paling dekat dengan Merapi, seperti Srunen, Kalitengah Lor, dan Kalitengah Kidul, di Kecamatan Cangkringan. "Di KRB III ada sekitar 300 kepala keluarga," ucapnya. 
 
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida menjelaskan, aktivitas vulkanik Merapi belakangan ini cenderung meningkat. Merapi berada di level dua dan berstatus Waspada sejak 2018. "Aktivitas kegempaan Merapi mengalami kenaikan. Ancaman bahaya masih di dalam radius tiga kilometer," ucapnya.
2768