Karanganyar, Gatra.com-Longsor skala kecil dan sedang mulai mendera berbagai wilayah rawan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Masyarakat di lokasi tersebut diimbau tetap waspada.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, hanya dalam waktu 2 hari terhitung pada Sabtu 31 Oktober lalu, sudah terdapat lima lokasi tanah longsor yang merusak aset privat maupun sarana publik yakni di Kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, Karangpandan, Kerjo, Tawangmangu.
Longsor terjadi di sekitar lingkungan pemukiman warga, hingga menyebabkan kerusakan pada bagian rumah, meski tak sampai melukai dan menewaskan penduduk.
Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar Sundoro Budi Karyanto mengungkapkan wilayah karanganyar sisu timur berada di peta rawan terjadi longsor. Musim penghujan seperti sekarang patut diantisipasi dampak buruknya. "Bila berdasarkan pengalaman, jika tingkat curah hujan tinggi hingga melebihi waktu 3 jam, terdapat potensi terjadinya longsor," katanya.
Sementara penyebab terjadinya longsor ditengarai dari faktor geografis wilayah maupun alam, selain itu juga, tidak dapat dipungkiri banyak lokasi pemukiman yang berada di tebing, sehingga rawan tertimpa longsor atau malah ambrol," katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (2/11). Sundoro meminta masyarakat di lokasi rawan supaya lebih waspada dengan kondisi musim penghujan.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar Hartoko mengatakan, selama masa musim penghujan, masyarakat di wilayah rawan longsor perlu mengetahui peringatan dini bencana alam. Ia mencontohkan hal itu seperti timbulnya mata air baru dengan warna air keruh secara tiba-tiba, adanya pertanda retakan tanah, serta timbul kemiringan pada pohon di sekitar wilayah tebing.
Sementara, bagi warga yang tinggal di wilayah tebing agar menjauhi titik paling tepi. "Dalam waktu dekan akan membuat Desa Tangguh Bencana (destana) baru di wilayah rawan longsor," katanya.