Banyumas, Gatra.com – Jumlah penumpang kereta api di Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto meningkat signifikan pada libur panjang ini. KAI mengklaim, nyaris semua kereta api yang melintas di jalur selatan Jawa Tengah penuh. Sebelumnya, pada pandemi Covid-19, terjadi penurunan jumlah penumpang sehingga KAI terpaksa menghentikan operasional sementara sejumlah KA.
Manajer Humas KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto mengatakan pada masa libur panjang ini, sebanyak 18 kereta api di Daop 5 Purwokerto beroperasi. Dari pantauan, mulai tanggal 27 Oktober 2020 terdapat peningkatan jumlah penumpang KA, baik yang naik maupun turun di wilayah Daop 5 Purwokerto. “Terjadi peningkatan signifikan jumlah penumpang pada libur panjang kali ini,” kata Supriyanto, Senin (2/11).
Dia menjelaskan, di Daop 5 Purwokerto puncak keberagkatan atau penumpang naik terjadi pada tanggal 31 Oktober 2020, dengan jumlah penumpang naik mencapai 3.787 orang. Jumlah tertinggi kedua dan ketiga terjadi pada tanggal 30 Oktober dengan 3.010 dan tanggal 25 Oktober, dengan jumlah penumpang mencapai 2.994.
Adapun puncak kedatangan penumpang terjadi pada tanggal 28 Oktober, dengan jumlah penumpang turun 4.749 orang, disusul pada 27 Oktober sebanyak 3.876 orang. “Berkat adanya penerapan protokol kesehatan yang ketat, meskipun terdapat kerumunan banyak orang, namun kereta api tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Dalam hal itu, pelanggan diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, physical distancing, dan mencuci tangan, serta perlindungan khusus kepada petugas. KAI menyediakan wastafel portabel dan hand sanitizer di titik-titik strategis stasiun dan kereta api untuk menjaga agar pelanggan tetap higienis. “Kami pun mengikuti rekomendasi dari Gugus Tugas Nasional untuk penggunaan face shield sebagai perlindungan tambahan. Face shield kami berikan secara cuma-cuma bagi pelanggan KA Jarak Jauh,” ungkap Supriyanto.
Dia pun mengklaim, pembersihan seluruh rangkaian kereta se-usai beroperasi rutin KAI lakukan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan. Secara berkala, petugas juga mengingatkan penumpang agar taat protokol kesehatan. “Seluruh protokol tersebut kami lakukan untuk menjadikan kereta api sebagai angkutan massal yang aman, nyaman, selamat, dan tetap bisa menjaga kesehatan para pelanggan dan pegawai,” ujarnya.