Pekanbaru, Gatra.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menawarkan pengerahan helikopter Chinook untuk antisipasi karhutla tahun 2021 di Riau. Helikopter ukuran jumbo tersebut dikerahkan untuk misi water boombing.

Kepala BNPB Doni Monardo melalui Plt Deputi Penanggulangan Kedaruratan, Dody Ruswandi, mengatakan heli tersebut dapat dikerahkan ke Riau, jika provinsi itu menetapkan status siaga darurat karhutla tahun 2021.

"Mulai tahun ini BNPB mengerahkan helikopter kapasitas besar jenis Chinook. Tahun depan BNPB kemungkinan akan menempatkan Helikopter Chinook ini di Provinsi Riau, tapi syaratnya harus ada usulan dari Riau," ungkapnya. 

Dody menambahkan, heli buatan Amerika Serikat itu telah dikerahkan untuk sejumlah operasi pemadaman karhutla di Kalimantan dan Sumatera Selatan. 

"Heli itu kapasitas full baketnya mencapai 11 ribu liter. Daya angkut yang besar itu membuat heli Chinook menjadi andalan pegeseran logistik," tekannya. 

Hingga berakhirnya status siaga karhutla di Provinsi Riau pada penghujung Oktober 2020, luas hutan dan lahan yang terbakar di provinsi tersebut mencapai 1587,66 hektar. 

Menurut Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, jika dibandingkan dengan luasan kebakaran tahun 2019, kasus karhutla di Riau menurun pada tahun 2020.

"Bahkan penurunannya sampai 83,62 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu," kata Edward, Selasa (27/10). 

Chinook merupakan heli besutan perusahaan dirgantara Amerika Serikat, Boeing. Heli ini mengusung dua rotor utama di depan dan belakang. Sebagai heli kelas berat, Chinook memiliki kapasitas kargo hingga 12.700 kilogram. Untuk keperluan militer, heli ini mampu menampung 33-55 tentara. 

Besarnya daya angkut Chinook membuat heli ini sering dipakai untuk memindahkan muatan logistik militer, seperti howitzer maupun kendaraan taktis seperti humvee.