Yogyakarta, Gatra.com - Konser Prambanan Jazz 2020 digelar di pelataran Candi Prambanan dan disiarkan secara daring Sabtu- Minggu, 31 Oktober - 1 November. Upaya menghadirkan penonton langsung ke lokasi acara tak mendapat izin.
Hal itu diungkapkan pendiri sekaligus CEO Prambanan Jazz Festival, Anas Syahrul Alimi. Menurutnya, upaya mendatangkan penonton secara langsung dan terbatas di konser tahunan itu sudah ditempuh hingga jelang konser.
“Namun, tidak mendapatkan izin karena situasi pandemi,” kata Anas dalam pernyataan tertulis, Minggu (1/11).
Langkah tersebut disiapkan dengan menerapkan protokol kesehatan di lokasi. Anas dan tim menyiapkan konsep konser yang dihadiri penonton yang berdiri di kotak-kotak pagar dan berisi maksimal empat orang. “Konsep ini diadopsi dari konser di Newcastle Inggris,” kata dia.
Setelah konsep tersebut batal, konser pun digelar secara langsung oleh penampil di pelataran Prambanan, namun para penonton menyaksikan dari jarak jauh secara daring. “Ini (konsep) hibrid karena artis juga bermain langsung di venue,” ucapnya.
'Prambanan Jazz Virtual Festival 2020' pun diklaim menjadi perhelatan daring dan langsung dari lokasi dengan durasi terpanjang di Indonesia, yakni dari pukul 16.00 sampai 22.00 WIB. Pada hari pertama, tampil kelompok musik Joko in Berlin, Fourtwnty, dan Pusakata.
Biduan Isyana Sarasvati kemudian tampil spesial dengan delapan lagu, yakni Lexicon, Sikap Duniawi, Mad, Ragu Semesta, Pendekar Cahaya, Lagu Malam Hari, Untuk Hati yang Terluka, dan Unlock The Key.
“Saya senang bisa bermain lagi akhirnya dan semoga ini menjadi penyemangat untuk bangkit dari keterpurukan,” ujar Isyana.
Tak hanya menyanyikan sejumlah tembang hitsnya, solois Tompi juga menjadi visual director di ajang kali ini. Agenda hari pertama dipungkasi dengan penampilan Tulus lewat sejumlah nomor populernya seperti Gajah dan Jangan Cintai Aku Apa Adanya.
Pada hari kedua di Minggu ini, Ardhito Pramono, TheEverydayBand, Nadin Amizah, Pamungkas, Sinten Remen feat Endah Laras, dan Yura Yunita akan tampil khusus membawakan lagu-lagu mereka dalam versi jazz.
Melalui tayangan virtual, Prambanan Jazz Virtual Festival mengisi jeda dengan mendekatkan penonton kepada artis melalui suasana belakang panggung. Kedatangan artis pengisi acara juga disorot, sehingga penonton bisa ikut mengikuti proses dari awal sampai akhir sebuah pertunjukan.
Sepanjang acara, penonton juga bisa menyaksikan pemutaran video dokumenter Prambanan Jazz Festival, termasuk wawancara dan cerita dari orang-orang di balik panggung dari perhelatan yang berusia enam tahun ini.