Home Kesehatan Kasus Tewas Covid 330 Lebih, Riau Jadi Sorotan Kemenkes

Kasus Tewas Covid 330 Lebih, Riau Jadi Sorotan Kemenkes

Pekanbaru,Gatra.com- Kasus kematian Covid-19 yang terjadi hampir tiap hari di Riau, telah membuat daerah ini mendapat sorotan Kementrian Kesehatan. Merujuk data Dinas Kesehatan Riau, hingga 30 Oktober tercatat sudah 331 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Dari jumlah tersebut kematian terbanyak ada di kota Pekanbaru 179 orang, kemudian Kampar 33 orang, Dumai 24 orang, Siak 21 orang dan Inhil 15 orang. Diurutan selanjutnya ada Kabupaten Bengkalis dengan kasus kematian 15 orang, lalu Rohul 11 orang, Rohil 10 orang, Kuansing 9 orang, Pelalawan 8 orang dan Inhu 5 orang.

Menurut Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar , Satgas Penanganan Covid-19 nasional sudah menyorot tingginya angka kematian pasien tersebut. "Artinya ini menjadi perhatian kita semua agar dapat menekan angka kematian pasien Covid-19, pasalnya hampir setiap hari ada kasus kematian di Provinsi Riau," sebut Gubernur.

Bekas Bupati Kabupaten Siak itu mengatakan, Menteri Kesehatan juga meminta dirinya untuk mengecek betul kesiapan tenaga medis dalam merawat pasien Covid-19. Pun begitu Jakarta juga meminta Gubernur Riau mengecek ketersediaan obat di setiap rumah sakit.

"Pak menteri bertanya, sudah berapa banyak dokter yang mengikuti pelatihan-pelatihan dari Kemenskes dalam menangani pasien Covid-19. Soal ini sudah disampaikan kepada kepala dinas dan dokter, supaya kedepan ini ada penyegaran pelatihan kepada dokter agar dalam menangani pasien Covid-19 bisa satu bahasa," tekannya.

Terpisah, Ketua Ikatan ahli kesehatan masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi Riau, Dr. Nopriadi, menyebut kepatuhan publik terhadap protokol kesehatan (prokes) merisaukan. Kondisi tersebut bukan hanya dijumpai di kawasan perkotaan tapi juga perkampungan.

"Sudah pasti ada sebagian masyarakat yang disiplin menerapkan protokol kesehatan. Namun masih dijumpai yang tidak peduli sama sekali,atau setengah peduli. Misalkan pake masker, tapi kadang-kadang dipakai hanya didagu. Pun begitu pesta-pesta masih ada dikampung-kampung dan diperkotaan,"jelasnya.

Perilaku tersebut, jelas Nopriadi, dapat mengurangi upaya pemerintah melakukan penyekatan terhadap sebaran Covid-19. Terlebih, saat ini pemerintah tidak lagi melakukan uji swab massal.

244