Bandung, Gatra.com - Angka kunjungan ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Perahu mengalami kenaikan pada libun panjang akhir pekan ini. Jika dibanding hari biasa, jumlah lawatan ke Gunung Tangkuban Perahu meningkan sekitar 30 persen.
Meski begitu, angka tersebut berdasarkan jumlah akumulasi kunjungan sejak hari Rabu - Jumat 28-30 Oktober 2020. Total kunjungan paling besar terjadi hari Kamis, 29 Oktober 2020 dengan jumlah mencapai 3.000 pengunjung.
PT Graha Rani Putra Persada selaku pengelola Tangkuban Perahu, justru memprediksi puncak kunjungan terjadi Sabtu, 31 Oktober 2020, hari ini, jika berkaca pada libur panjang tahun lalu.
"Memang tiga hari kemarin ada kenaikan 30 persen. Tapi pengalaman kita, puncak kenaikan bakal terjadi di hari Sabtu ini," kata Direktur PT Graha Rani Putra Persada, Putra Kaban kepada Gatra, Sabtu 31 Oktober 2020.
Kaban menilai angka kenaikan kunjungan ini merupakan jumlah tertinggi setelah Indonesia dilanda Pandemik Covid-19 pada beberapa bulan terakhir.
Selain itu, Gunung aktif Tangkuban Perahu juga sempat sepi pengunjung setelah erupsi pada Juli 2019 lalu.
Tren positif kunjungan ini, kata dia, sangat membantu perekonomian masyarakat sekitar Tangkuban Perahu yang menggantungkan hidup dari berdagang souvenir dan makanan.
Total ada 1.000 lebih masyarakat yang berjualan di sekitar kawah Tangkuban Perahu.
"Kita terharu dan senang setelah sekian lama sepi, pekan ini angka kunjungannya meningkat," ucapnya.
Meski begitu, Kaban memastikan protokol kesehatan Covid-19 tetap berjalan di lokasi yang dikenal dengan legda Sangkuriang itu. Ia menerjunkan petugas khusus yang intens meningatkan pengunjung selalu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak (3M).
"30 persen ini angka akumulasi. Bukan angka kenaikan dalam satu waktu. Kita tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menerapkan sistem sirkulasi. Jadi meski ada 3.000 pengunjung dalam satu hari, paling yang berkumpul hanya 300 orang," jelasnya.
Saat disinggung mengenai kesiapan rapid test acak kepada pengunjung sesuai instruksi Pemprov Jabar, Kaban mengatakan pihaknya siap dan akan patuh, asal dijamin ketersediaan alat.
"Rapid test belum dilakukan, kita bisa patuh-patuh aja, asal ada alatnya," pungkasnya.