_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Blora, Gatra.com - Badan Pengawas Pemilu (Pemilu) Kabupaten Blora mewaspadai terjadinya money politik di Pilkada 2020. Sebab, Pilkada tahun ini digelar di tengah Pandemi Covid-19, dimana kondisi ekonomi masyarakat yang sedang tidak baik. Potensi terjadinya money politik diprediksi akan tinggi.
"Kalau kita berbicara tentang potensi, potensinya tentu besar. Apalagi ini berjalan di tengah pandemi. Masyarakat mungkin membutuhkan sekali. Mudah sekali diiming-imingi daripada kondisi normal," kata Lulus Mariyonan Ketua Bawaslu Blora, Jumat (30/10).
Untuk itu, menurutnya perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penindakan yang masif. Pihaknya pun mengajak masyarakat menjadi agen bagian Bawaslu untuk mengawasi dan melaporkan jika terjadi money politik.
"Tentunya kita perlu lompatan-lompatan dan inovasi dari peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengawasi agar pelaksanaan pilkada lebih berkualitas, tanpa ada money politik," ujarnya.
Bawaslu sendiri sebelumnya juga telah membentuk sejumlah Desa Pengawasan dan anti politik uang. Desa ini dibentuk untuk menjadi bagian dari pengawasan pelaksanaan Pilkada.
"Pada pemilu 2019 lalu kita telah bentuk 6 Desa anti money politik dan Desa Pengawasan. Yang mana Desa-desa ini memiliki karakter tertentu. Karakternya apa, masyarakatnya siap untuk mewujudkan kualitas pemilu dan menolak politik uang," jelasnya.
