Seoul, Gatra.com - Korea Selatan menyatakan kekhawatiran mengenai kemungkinan Jepang akan membuang lebih dari satu juta ton air yang terkontaminasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak akibat tsunami ke laut.
Dikutip reuters Kamis (29/10), keprihatinan serius Korea Selatan tentang air yang terkontaminasi disampaikan seorang pejabat senior dalam pertemuan pejabat di Seoul, untuk pertama kalinya sejak perdana menteri baru Jepang, Yoshihide Suga, menjabat bulan lalu.
"Direktur Jenderal Kim menyoroti kesadaran besar dan keprihatinan serius kami tentang masalah air yang terkontaminasi reaktor Fukushima," kata kementerian luar negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, mengacu pada direktur jenderal urusan Asia dan Pasifik, Kim Jung-han, yang memimpin tim Korea Selatan.
Media telah melaporkan bahwa pihak berwenang Jepang telah memutuskan untuk membuang sekitar satu juta ton air radioaktif ke laut hampir satu dekade, setelah gempa bumi yang memicu tsunami menghantam pembangkit nuklir Fukushima di utara Tokyo, sehingga menyebabkan kerusakan yang parah.
Pemerintah Jepang mengatakan belum ada keputusan yang dibuat tentang pembuangan air dari pabrik yang rusak.
Di antara masalah lain yang dibahas kedua belah pihak adalah pertemuan puncak trilateral tahunan dengan China dan perselisihan diplomatik dan perdagangan atas masalah warga Korea Selatan, yang dipaksa bekerja di perusahaan Jepang selama pemerintahan kolonial 1910-45, yang secara serius telah merenggangkan hubungan antara kedua sekutu AS ini setahun terakhir.
“Kim mengatakan Jepang perlu menunjukkan "sikap yang lebih tulus" untuk menyelesaikan perselisihan itu, dan mendesaknya untuk mencabut pembatasan perdagangan yang diberlakukan,” kata kementerian Korea Selatan.