Home Kesehatan 1.000 Alat Rapid Disediakan untuk Tes Wisatawan di Lembang

1.000 Alat Rapid Disediakan untuk Tes Wisatawan di Lembang

Bandung, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai melakukan tes rapid secara acak kepada pengunjung wisata di Kawasan Lembang, Kamis (29/10). Tes acak tersebut bertujuan mencegah adanya penyebaran COVID-19 dari wisatawan yang berlibur di kawasan wisata Lembang selama libur panjang sejak Rabu (28/10) hingga Minggu (29/10).
 
Dinas Kesehatan KBB menjadwalkan pelaksanaan rapid test selama tiga hari. Yaitu pada Kamis (29/10) di objek wisata Lembang Park and Zoo, Jumat (30/10) di Terminal Wisata Grafika Cikole, dan Sabtu (31/10) di Lereng Anteng. 

"Sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di kawasan wisata Lembang. Hari ini kami melakukan rapid test acak, pertama dilakukan di Lembang Park and Zoo dulu. Besok di Grafika, dan Sabtu di Lereng Ateng," ungkap Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto.

Dinas Kesehatan KBB menyediakan 1000 unit alat rapid test yang dibagi untuk tiga objek wisata. Selain pengunjung, rapid test juga akan menyasar karyawan objek wisata. 

"Total kita keluarkan 1000 alat rapid test, dibagi ke tiga objek wisata. Jadi rata-rata dapat jatah 300 buah alat. Itu untuk pengunjung dan karyawan," ucapnya.

"Apabila ada yang reaktif dari hasil rapid test, maka akan ditindaklanjuti dengan swab test, lalu dibawa isolasi. Tindakan ini juga untuk meminimalisir penyebaran," tambahnya. 

Rapid test acak di kawasan Lembang ini sama sekali tidak dipungut biaya. Hernawan menyarankan agar pengunjung mau untuk mengikuti rapid test demi mencegah dan menekan angka kasus COVID-19 terlebih saat libur panjang.

"Selama long weekend ini, wisatawan membludak di Lembang. Potensi penularan dan penyebaran pun tinggi. Maka rapid test perlu untuk melacak dan mencegah penyebarannya," sebutnya.

Sementara itu, wisatawan asal Bandung, Gina (23) mengatakan, dirinya antusias mengikuti rapid test tersebut. Menurutnya, langkah pencegahan ini penting dilakukan untuk mencegah adanya klaster wisata.

"Alhamdulilah ya. Kalau rapid test mandiri kan harus merogoh kocek, nah ini gratis. Semoga langkah ini bisa mencegah penularan," kata Gina.
 

361