Semarang, Gatra.com - Libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan cuti bersama mulai Kamis (28/10) sampai 1 November, dimanfaatkan banyak masyarakat untuk pulang ke kampung.
Kepadatan arus lalu lintas di Jalan Tol Trans Jawa pun sudah menunjukan peningkatan sejak Kamis (28/10), malam. Hal ini karena Jawa Tengah sebagai salah satu tujuan utama masyarakat yang melakukan mudik dari Jabodetabek.
Meningkatnya jumlah kendaraan tampak saat melintas di Gerbang Tol Kali Kangkung, Kendal. Ratusan kendaraan dari arah barat (Jakarta) melintas setiap menitnya. Rata-rata kendaraan yang melintas berplat Jabodetabek.
Dari pantauan, kendaraan yang melintas dari arah Barat plat nomor kendaraan kebanyakan dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan daerah lainnya.
Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng memperkirakan selama libur panjang, arus lalu lintas akan terjadi kenaikan sampai 43% dibandingkan hari-hari libur biasanya.
Hal ini karena, libur kali ini cukup panjang yakni sampai 5 hari, sehingga dimanfaatkan masyarakat untuk pulang kampung. Apalagi bagi mereka yang sempet tertunda pulang kampung pada saat lebaran lalu.
Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol , Kombes Pol M Rudy Syafirudin mengatakan, untuk mengantisipasi kepadatan di jalan tol, untuk sementara kendaraan berat dari arah barat dialihkan ke Jalan Pantura. Larangan itu diberlakukan mulai 27 Oktober sampai 29 Oktober.
"Besok sudah mulai diperbolehkan truk masuk tol. Truk kembali tidak boleh masuk tol pada (30/10)," jelasnya.
Dengan adanya kebijakan larangan truk masuk tol, terjadi kepadatan kendaraan berat di sepanjang jalan Pantura. Selain truk, dan bus, mayoritas jalan Pantura Batang-Kendal dipadati oleh kendaraan pribadi.
Sementara itu, Direktur Teknik PT Jasa Marga Semarang - Batang Abdul Rokhim menyatakan, PT Jasamarga Semarang Batang menambah jumlah gardu di Gerbang Tol Kalikangkung yaitu exit dari 8 gardu menjadi 15 gardu dan entrance dari 5 gardu menjadi 11 gardu.
Selain itu, lanjut dia, PT Jasamarga Semarang-Batang juga menyiagakan petugas operasional dan pos pengamanan serta bekerja sama dengan Kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas saat terjadi antrean kendaraan.
"Dimbau bagi pengguna jalan, agar menghindari perjalanan saat puncak volume lalin," ujarnya.