Jakarta, Gatra.com – Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan persetujuan prinsip atas rencana melakukan integrasi usaha dengan seluruh cabang Bangkok Bank di Indonesia (BBI) efektif pada 7 Oktober 2020, PermataBank telah mengumumkan rencana integrasi dengan Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia.
“Tujuannya untuk mendukung kebijakan konsolidasi perbankan di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Direktur Utama PermataBank, Ridha D.M. Wirakusumah dalam pernyataan yang diterima Gatra.com, Rabu (28/10).
Baca Juga: PermataBank Bukukan Kenaikan Pendapatan 20,4% Saat Pandemi
Entitas hasil integrasi diproyeksikan akan memiliki modal inti di atas Rp30 triliun, membuat PermataBank memenuhi syarat regulasi untuk menjadi salah satu bank BUKU IV di Indonesia. Rencana realisasi integrasi ini ditargetkan akan diselesaikan pada akhir Desember 2020.
“Optimisme terhadap kinerja PermataBank di Kuartal III 2020 yang terjaga solid di tengah hantaman krisis keuangan global akibat pandemi merupakan usaha Bank. Didukung oleh persetujuan integrasi yang diberikan oleh regulator antara Bangkok Bank Indonesia dan PermataBank. Sekaligus memberikan masa depan Bank kami bergabung dalam jajaran BUKU IV di Indonesia,” imbuhnya.
Integrasi tersebut akan menyatukan kekuatan Bangkok Bank, salah satu bank terdiversifikasi di Asia yang telah hadir di Indonesia selama 52 tahun dengan PermataBank, salah satu dari 15 Bank terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Tetap Sehat Mental dan Finansial di Tengah Pandemi
Lebih lanjut, integrasi ini akan membantu meningkatkan kemampuan dan mendukung strategi PermataBank menjadi Universal Bank yang mampu memberikan solusi perbankan digital dan komersial secara lebih lengkap bagi nasabah Ritel, UMKM, Korporasi, serta Syariah dengan basis nasabah dan jaringan yang lebih luas.
“Dengan berbagai aksi korporasi yang kami alami dan perubahan strategi bisnis yang terus berkembang sejauh 2020 ini, PermataBank akan terus membangun kinerja sebagai bank pilihan dan memberikan nilai bermakna bagi pemangku kepentingan kami. Kedepannya kami melihat PermataBank tumbuh menjadi bank papan atas di Indonesia yang terus menerapkan prinsip prudential banking dalam risk management yang kuat dalam pengembangan bisnis dengan do the right things, do the things right, with the right tools,” tutup Ridha.