Medan, Gatra.com- Pandemi Covid 19 yang melanda dunia memberikan dampak yang sangat besar terhadap industri energi. Salah satunya disebabkan menurunnya aktivitas masyarakat. Hal tersebut memberikan dampak yang besar terhadap produksi dan pengelolaan energi.
Hal itu diungkapkan oleh Head of Renewable Energy Centre, ITB, Prof. Priyono Sutikno dalam dalam konferensi pers daring, Medan International Conference Energy and Sustainability (MICES), sebagai rangkaian acara memperingati 100 tahun ITB sebagai perguruan tinggi teknik di Indonesia, Rabu (28/10).
Priyono memaparkan bahwa dengan adanya pandemi saat ini berdampak pada penurunan energi posil. Hal itu disebabkan group ekonominya tidak berjalan dengan baik. Contohnya di Indonesia sektor transfortasi. Secara langsung juga menyebakan penurunan emisi. Karena sektor transfortasi penyumbang emisi tertinggi.
Karena itu perlu menata kembali kedepannya. Kita bisa mengumpulkan pengalaman dalam mengembangkan energi terbarukan yang menggunakan energi bersih. Jadi ada beberapa contohnya menggunakan batu bara tetapi menggunakan penangkap CO2, jelasnya.
Tentunya juga harus mempertimbangkan dari berbagai semua sisi, seperti aspek sosialnya. Dengan demikian harus bekerja lebih giat lagi, terumata dengan adanya covid ini maka semua pihak harus merapatkan barisan untuk melihat kehidupan yang lebih baik dimasa depan. Lebih bersih dan lebih tertata.
Dengan adanya pandemi kita memperkaya kasana keilmuan kita. Khususnya dari dunia pendidikan akan terjadi perubahan. Kita harus berinovasi dalam tatanan yang sekarang ini. Tidak kontak tetapi harus tetap berkontribusi, jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia MICES 2020 Zaid Nasution mengatakan melalui MICES ini membuka wacana sub tema energi di daerah dan bisa melihat peluang apa saja dalam memanfaatkan energi terbarukan.
Zaid mengatakan bahwa Sumut memiliki manfaatkan potensi energi terbarukan salah satunya adalah minyak kelapa sawit. Melalui Konferensi Internasional kerjasama antara Ikatan Alumni ITB Sumatera Utara, ITB dan USU serta didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta melibatkan beberapa industri serta peneliti di berbagai aspek diharapkan bisa menjalin kemitraan usaha-usaha terkait energi di Indonesia yang potensinya ada di Sumut.
"Kami terus berupaya untuk memberikan masukan hal yang positif guna mendatangkan sumber ekonomi bagi masyarakat yang saat ini kondisi perekonomian sedang menurun," tambahnya.