_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Pekanbaru, Gatra.com- Pengamat komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, menilai kehadiran sosok UAS dalam rapat Masyumi Reborn Riau bisa menimbulkan persepsi liar dikalangan publik.
Menurutnya secara personal simpati publik terhadap UAS dapat tegerus. Pasalnya masyarakat cendrung antipati terhadap partai politik. "Bila terlibat politik praktis,simpati publik terhadap UAS rentan tegerus. Saya khawatir kejadian yang menimpa Kiyai Zainudin MZ dapat terulang kepada UAS, jika terlibat politik praktis," jelasnya kepada Gatra.com, Rabu (28/10).
Sebagai informasi,Zainudin MZ, dulunya karib dengan masyarakat hingga mendapat julukan penceramah sejuta umat. Namun, ketika sang kiyai masuk politik praktis dengan bergabung bersama PPP, minat publik menjadi bekurang.
Meski begitu, Aidil menilai jika UAS memang bertekad masuk partai politik, maka Partai Masyumi Reborn tersebut berpotensi akan mendapat dukungan dari masyarakat. "Asalkan UAS mampu mempertahankan integritasnya ketika masuk partai itu, maka kehadiranya bakal mempengaruhi pandangan publik pada partai Masyumi Reborn," imbuhnya.
Diketahui pada Selasa (27/10) UAS menghadiri rapat persiapan pendirian Partai Masyumi Reborn di Kota Pekanbaru. Dalam rapat tersebut selain dihadiri sejumlah tokoh di Riau, seperti Mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar, juga dihadiri tokoh nasional Abdullah Hehamahua (mantan komisioner KPK).
Kepada Gatra.com, orang dekat UAS, Tatang, menampik anggapan UAS terlibat politik praktis. Sebutnya, kehadiran UAS dalam rapat tersebut sebatas memberi pencerahan pada peserta rapat. "Saat itu UAS memaparkan bagaimana pandangan Islam terhadap politik. Jadi harus diluruskan, jangan sampai masyarakat salah persepsi," tekannya.
