Temanggung, Gatra.com - Masa libur panjang Maulid Nabi Muhammad Saw 1442 H yang secara resmi sesuai kalender pemerintah dimulai tanggal 28 Oktober - 2 November 2020, diikuti dengan peningkatan aktivitas kegiatan masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Kepolisian Resort (Polres) Temanggung melakukan upaya antisipasi baik kriminal maupun kemacetan arus lalu lintas.
Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi mengatakan, pihaknya mempersiapkan ratusan personel yang akan disebar di semua wilayah di 20 kecamatan. Semua satuan akan diterjunkan sesuai fungsinya masing-masing untuk saling mendukung guna menjamin keamanan masyarakat.
"Untuk kesiapan pengamanan kita siagakan 250 sampai 200 personel, tapi itu belum termasuk personel di polsek-polsek. Semua posko termasuk tempat-tempat wisata dan jalur-jalurnya menjadi atensi kita," katanya usai apel kebencanaan di halaman Mapolres Temanggung, Rabu (28/10).
Dikatakan, untuk mengantisipasi kriminal pihaknya akan menerjunkan polisi dari Satuan Intelkam, Satresrkim, dan Satnarkoba. Petugas berseragam maupun tidak berseragam akan melakukan upaya deteksi dini berbagai tingkat kerawanan. Polsek-polsek juga disiagakan menjadi posko pengamanan, sehingga masyarakat diminta untuk tidak segan melapor jika ada lakalantas atau tindak kriminalitas.
"Selain petugas berseragam juga kita terjunkan petugas tidak berseragam baik itu dari Satreskrim, Satintel, maupun Satnarkoba. Mereka akan melakukan deteksi-deteksi terhadap segala bentuk potensi kerawanan. Kalau ada yang berani berbuat kriminal kita tindak tegas, intinya kita jamin rasa keamanan masyarakat, semoga kondusif," katanya.
Menurut dia, arus lalu lintas dari pantuannya sampai saat ini memang sudah ada peningkatan di wilayah Kabupaten Temanggung, akan tetapi kepadatan kendaraan belum terlihat signifikan. Meski begitu pihaknya tetap menyiagakan personel dari Satuan Lalulintas untuk mengatur jalan agar tidak terjadi kemacetan. Benny menyebut ada titik rawan macet yakni jalur menuju Kabupaten Wonosobo di kecamatan Kledung sebab ada satu jembatan di jalur utama provinsi tersebut masih dalam perbaikan setelah ambrol.
"Arus lalu lintas kalau sampai signifikan belum, tapi kalau peningkatan ada. Maka rekan-rekan yang dari Lantas dibantu TNI sudah melakukan antisipasi, termasuk bagaimana rekayasa lalu lintasnya. Mudah-mudahan dengan cara ini bisa mengatasi kemacetan arus lalu lintas," katanya.
Secara geografis letak Kabupaten Temanggung berada di tengah-tengahnya Jawa Tengah sehingga menjadi akses keluar masuk wilayah simpul ekonomi dan wisata besar. Yakni, dari dan menuju Pantai Utara (pantura) Jawa, menuju pusat perekonomian di wilayah tengah Jateng, yakni Purwokerto-Banyumas. Lalu perlintasan menuju Semarang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hingga menuju wilayah eks Karesidenan Surakarta.
Kondisi ini membuat arus lalu lintas dimungkinkan akan padat, termasuk saat ini banyak tempat wisata alam, antara lain merupakan jalur alternatif menuju dataran tinggi Dieng, di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Oleh karena itu masyarakat pengendara diminta untuk tertib berlalu lintas, dan tetap menjalankan protokol kesehatan sebab saat ini masih masa pandemi Covid-19.