Jakarta, Gatra.com - Memperingati hari Sumpah Pemuda ke-92, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, berpesan agar semangat Sumpah Pemuda yang dicetuskan 92 tahun lalu harus bisa menjadi motor penggerak menuju kemajuan di era saat ini. Apalagi, tidak dapat dipungkiri bahwa sat ini Negara tengah bergelut dengan keresahan pandemi yang begitu pelik.
Diungkapkan Nadiem, sudah lebih dari 7 bulan Indonesia dan dunia berjibaku melawan pandemi covid-19. Seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, mengalami masa yang sulit. Namun, menurut Nadiem, kesulitan tersebut tidak ada artinya apabila kita tidak dapat menemukan solusi untuk bangkit bersama, dengan menyalakan lagi semangat Kongres Pemuda 1928.
"Kita jawab keresahan dengan solusi. Masa sulit ini harus menjadi pembelajaran, penguatan mental dan karakter, serta ruang kreativitas bagi kita semua. Sudah waktunya kita, Pemuda Indonesia untuk bersatu dan bangkit, menciptakan terobosan dan inovasi yang akan membantu bangsa ini melompat melampaui keterbatasan," kata Nadiem dalam pesan Hari Sumpah Pemuda dalam Video singkatnya, Rabu (28/10).
Menilik sumpah pemuda kebelakang, Nadiem pun menyoroti sosok Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-9, Muhammad Yamin, yang kala itu menjadi salah satu tokoh pemuda dalam merumuskan roh perjuangan para pemuda-pemudi tanah air.
"Di secarik kertas beliau menuangkan ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Sampai hari ini secarik kertas itu telah membawa kita kepada kemerdekaan, pembangunan yang kian merata, dan jutaan prestasi yang dimotori oleh para pemuda dan pemudi," tuturnya.
Berkaca pada peristiwa 92 tahun yang lalu dimana secantik kertas bisa menjadi penyulut semangat perubahan, Nadiem pun mengajak seluruh elemen untuk melakukan penyulutan semangat yang sama, melalui inovasi.
Disampaikan Nadiem, inovasi bukanlah semata bicara hasil, tapi sebuah rangkaian proses yang dapat dimulai dari gagasan sekecil apapun. Untuk itu, Nadiem mengharapkan para pemuda untuk Pertama, punya sasaran yang jelas dan terukur, Kedua, mental juara yang siap gagal, dan Ketiga, keyakinan yang tak terbendung.
"Besar harapan saya generasi muda akan banyak berinovasi agar kita dapat mengantarkan Indonesia ke tempat yang lebih maju dan sejahtera," pungkasnya.